04. Di Balik Keramahan

67 21 13
                                    

"Sifat seseorang jangan dilihat dari penampilannya, bahkan yang penampilannya baik bisa jadi ia yang sangat licik."

~sittinuraini09

***

"God job, men!" puji Vino pada Rafka. Rafka hanya berdeham.

"Gue kira dia bohong dengan alasan nolongin orang waktu itu. Lo tau nggak gue hukum dia waktu ospek itu," ucap Vino mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.

"Wah, dasar lo," timpal Gery.

"Raf," panggil Daniel. Rafka mengangkat sebelah alisnya.

"Lo jangan keterlaluan ngejalanin rencananya! Kasian dia cewek," usul Daniel memperingati. 

Daniel bilang seperti itu, karena dia tau Rafka seperti apa. Rafka tidak akan tanggung-tanggung dengan kelakuannya. Rafka tertawa meremehkan mendengar peringatan dari Daniel.

"Kenapa lo ngomong gitu? Seharusnya lo dukung gue dong," kata Rafka heran dengan ucapan Daniel.

"Iya, gue dukung lo, tapi jangan keterlaluan," larang Daniel lagi. Ucapan Daniel kali ini benar-benar membuat Rafka sedikit kesal.

"Itu urusan gue! Mending lo diam dan saksikan rencana gue! Kalo lo nggak setuju, nggak perlu ikut nggak papa," cetus Rafka langsung keluar dari kantin.

Rafka sangat emosi sama larangan Daniel. Ia memilih pergi daripada nanti berantem sama sahabatnya sendiri. Sementara, Shafa dan Keisya tidak melihat kejadian itu karena mereka langsung pergi dari kantin setelah Rafka kembali ke temannya.

"Lo kenapa, sih?" tanya Gery yang tak habis pikir dengan kelakuan Daniel.

"Tau ini anak, aneh banget," ujar Vino, lalu pergi dan diikuti oleh Gery. Padahal yang dibilang Daniel benar, ia hanya takut Rafka keterlaluan dengan cewek itu. Kalau lawannya cowok, Daniel pasti akan mendukung selama itu bukan salahnya Rafka.

***

"Kamu kenapa, sih? Tadi nggak mau diajak Kak Rafka?" tanya Keisya setelah berada di dalam kelas.

"Males," jawabnya singkat. 

Tawa keisya pecah mendengar ucapan Shafa membuatnya mengernyit bingung. "Lo kenapa ketawa?" 

Keisya menghentikan tawanya. "Iya, aku heran aja, seorang Shafa si pengagum cowok tampan nggak mau diajak keluar sama cogan."

"Padahal dulu kamu sering keluar sama para cogan," lanjut Keisya.

"Iya itu dulu, sekarang beda. Aku tidak mau kembali ke masa itu lagi," kata Shafa sendu. Kejadian itu kembali berputar-putar di pikirannya.

***

Shafa dan kakak kelasnya yang bernama Leon Atmaja sedang berjalan-jalan di mall. Leon tadi mengajaknya ke sini. Mereka berdua tengah berdiri di depan toko baju. Leon bilang, ia sedang menunggu seseorang.

"Leon!" Shafa dan Leon menoleh. 

Perempuan itu menghampiri laki-laki itu. "Maaf lama, ya," kata wanita itu. 

My Rafka [End]Where stories live. Discover now