31 (PART II)

2.2K 253 40
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-
Namjoon terdiam, ia menatap wajah seokjin yang menangis terisak padanya, tubuh yang masih dia tindih itu bergetar menangis. Namun dengan perlahan namjoon bangkit dari atas tubuh seokjin lalu duduk diranjang dengan wajah termenung.

"Kau bergabung dengan han seojin, dan wanita licik itu memberikan misi untuk membunuhku?" Seokjin bangkit ia awalnya tidak tau bahwa targetnya adalah namjoon. Ia sungguh tidak menyangka seojin menyuruhnya untuk membunuh ayah dari anak yang tengah dia kandung.

"Gugurkan"

"Mwo?"

"Gugurkan bayi itu jika kamu tidak menginginkannya---

Namjoon memijit pelipisnya perlahan, ia pusing dengan semuanya, sungguh. Maka dengan berjalan pelan ia menghadap seokjin yang akan pergi dengan sebuah belati kecil di tangannya.

Namun,langkahnya terhenti saat seokjin mengucapkan kalimat yang mengugurkan niat namjoon.

"Kenapa dulu kamu memilih meninggalkanku joon" namjoon berhenti dan menyembunyikan senjata tajam itu dari seokjin. Remang cahaya kamar hotel memperlihatkan wajah seokjin yang telah basah karna air mata.

"Apa kamu pergi karna mau melindungiku? Atau memberikan sebuah kesan baru yang nyatanya kamu tidak menginginkan hal itu" ia dengan pelan menarik nafasnya. Lalu melemparkan foto usg bayinya pada namjoon.

"Dia adalah anakmu, kau ingin membunuhnya? Maka Kau harus membunuhku----------" mata bulat berair itu menatap namjoon.

"Aku tidak mau menjadi pecundang seperti mu joon. Kau masih punya waktu untuk berubah" namjoon menahan tangan seokjin yang akan pergi. Dan telah menjatuhkan pisau itu dari tangannya.

"Dari sekian banyak orang, kenapa harus han seojin yang menjadi pilihanmu?" Seokjin berdecih dengan bibirnya yang menyeringai.

"Aku tidak tau, dia adalah orang pertama yang mengulurkan tangannya padaku. Sesaat setelah orang yang paling ku percayai menghianatiku" sindiran seokjin menekan ulu hati namjoon.

"Kim namjoon, kamu pernah berkata bahwa kamu dekat dengan ayahku" namjoon meneguk ludahnya kasar.

"Apa kamu tau tentang pemalsuan kematiannya?" Seokjin berbalik dengan mendorong tubuh namjoon menjauh darinya.

"Kang hee chul, ayahku memalsukan kematiannya" namjoon tak bergeming, wajahnya terlihat sangat terkejut. Tak ada jawaban seokjin keluar dari kamar hotel namjoon.

Ia menelfon nomor yoongi dengan wajah yang kebingungan.

"Seokjin sudah tau, dan aku yakin han seojin. Tengah berencana untuk memanfaatkannya. Hyung, bukankah kita telah berhati hati untuk memecahkan kasus ini? Lalu kenapa bisa!" Ia geram seokjin akhirnya tau apa yang mereka sembunyikan.

"Aku cukup menutupinya namjoon! Bahkan aku mengorbankan jimin demi menutupinya dari seokjin" namjoon memijit pelipisnya bingung.

"Lalu apa kau sudah menemukan dimana jimin berada?"

"Belum, aku belum menemukn jimin ada dimana" lirihan suara itu, namjoon menutup matanya gelisah, Lalu sambungan telfon itu terputus. Meninggalkan jejak kebingungan.

Saat seokjin kembali kemarkasnya, ia telah disambut oleh han seojin dan hyujin disana. Seokjin tiba dengan wajah yang dipenuhi air mata dan mimik wajah sedih.

"Apa kamu sudah melakukan misi pertamamu?" Seokjin terdiam.

"Sepertinya tidak." Seojin meminta hyujin untuk membawa seokjin masuk kedalam kamarnya. Sekembalinya dari sana, hyujin duduk menghadap han seojin dengan wajah penasaran.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Where stories live. Discover now