28 (PART II)

2.9K 299 70
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-

Adakah tempat paling sepi selain hati yang ditinggal pergi?








Wajahnya ragu menatap lurus kedepan, ia menghembuskan nafasnya berkali kali berusaha untuk menenangkan batinnya yang bergejolak karna emosi yang berantakan. Berkali kali dia mengusap air matanya yang tumpah tak tahan menahan sesak di dada. Ia melihat kebawah gedung, bibirnya terbuka kagum.

Namun ia kembali tersadar apa yang dia lakukan ini bukanlah hal yang benar, maka ia turun dari pembatas itu lalu bersiap untuk pergi ke acara yang namjoon adakan, wajahnya kembali segar seakan tidak terjadi apa apa. Ia masuk kedalam ballroom ternyata disana sudah sangat ramai dengan para pengantin yang sibuk menyapa para tamu hadirin. Hingga sekilas namjoon melirik seokjin, kemudian dia berjalan mendekat. Seokjin segera menghindar namun tangan namjoon menahannya, namjoon memohon pada seokjin untuk tidak lari lagi.

"apa maumu yang sebenarnya joon?" namjoon berdehem pelan, ia sebenarnya tidak percaya bahwa seokjin akan datang.

"aku ingin kamu berkenalan dengan istriku" seokjin menghemoaskan tangan namjoon, ingin pergi namun keburu sang mempelai wanita datang kepada mereka berdua dan menyapa dengan lembut.

"dokter kim seokjin?" ujarnya menyapa jin yang tengah engatur segalanya sendirian.

"yaa... saya dokter seokjin, selamat atas pernikaan kalian." Wanita itu merangkul lengan namjoon, seokjin hanya menatap dengan wajah datar. Ia ingin berteriak dihadpan namjoon sekarang.

"terima kasih, tapi sepertinya kami ditakdirkan untuk bertemu" ia terkekeh diantara kedua orang laki laki yang saling menyapa dalam sesak hatinya.

"ahhhh benarkah? Ku pikir memang seharusnya kalian sudah ditakdirkan" jin terkekeh garing ia menaruh gelas wine dan langsung ijin pamit. Apa sebenarnya tujuan namjoon memperkenalkan seokjin pada sang mempelai.

Langkah itu terburu buru hingga ia bertemu dengan para kawannya, jungkook jimin taehyung dan yoongi, mereka semua bertemu dengan pandangan yang masing masing saling bertanya 'kenapa dia disini?'

"kalian kemana saja selama ini?" pertanyaan sarkas itu ingin jungkook jawab. namun tangannya diremat kuat oleh taehyung, jika dia menjawab itu sama saja akan membuat jin semakin merasa terpojok.

"kami sibuk bekerja" jawab yoongi dengan tatapan dingin. Seokjin berdecih.

"kupikir ini akhir yang bagus, setelah manis sepatpun di buang. Sampai jumpa" ia pergi meninggalkan kawannya dengan wajah tidak percaya. Jimin menghempaskan tangan yoongi yang dari tadi menahannya hingga tangannya sakit.

"hyung! Kau akan terus membuatnya salah paham?"yoongi tak menjawab ia memilih untuk terus berjalan lurus meninggalkan jimin dibelakangnya. Jimin yang merasa bahwa ia tak bisa membiarkan seokjin seperti itu langsung pergi mengejar jin hingga ke basemen parkiran.

"hyung!! Kau salah paham!!" jin berbalik dan menatap jimin ngos ngosan. Dan berdiri ditengah tengah jalan, ia hanya memandang dengan tatapan lirih.

"kami tidak meninggalkanmu, sungguh entah siapa yang menyuruh kami semua terdiam. Bahkan yoongi hyung tak bisa berkata apapun-------------- kami tidak meninggalkanmu hyung sungguh, ada seseorang yang---------



BRUUMMM!!



CKIITTTTT!!




BRAKKK!!!

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Where stories live. Discover now