38 [PART II]

1.8K 168 26
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-

'Jika jahat jadilah jahat sekali, jika baik jadilah baik sekali tetapi sayangnya kita selalu berada ditengah tengahnya, sehingga bingung sebenarnya kita siapa?'

Entahlah segalanya pasti memiliki 2 sisi, anggap saja kamu seperti magnet yang memiliki kutub positif dan negatif kadang jika bertemu tidak pernah bisa menyatu. Berbicara sisi negatif, tuhan menghadirkan sisi ini untuk melindungi kita dari hal yang sama yaitu 'kejahatan' ini setimpal dengan apa yang kita bahas seperti hanya kejahatan yang dapat menghukum kejahatan, sudah ku bilang ini benar benar setimpal, mana ada baik melawan kejahatan? Mungkin hanya di dunia fiksi itu berhasil tapi tidak di realita.

Untuk sisi positif, kamu harus belajar banyak hal dalam membahas ini, kebanyakan orang selalu merasa dirinyalah yang paling benar, dirinyalah yang paling pintar, dirinyalah yang paling unggul, dan dirinyalah yang paling baik. Oke tidak semua orang seperti itu, aku hanya membahas sebagaian dari penduduk bumi Tetapi ketahuilah masih banyak orang baik didunia ini, hanya saja kamu masih susah untuk percaya. Termasuk dirimu, kamu masih meragukan apakah kamu tergolong orang yang lebih dominant positif atau negatif?

Bagaimana ingin percaya orang lain sementara mempercayai diri sendiri saja tidak bisa!

Jangan tersinggung tokoh kita dalam cerita ini juga memiliki karakter yang sama, sama-sama tidak mengenal siapa diri mereka sebenarnya.

Seperti karakter seokjin selalu terombang ambing dalam gejolak diri sendiri, apakah dia orang yang baik? Atau dia sebenarnya yang paling jahat?

Mereka itu egois, mengorbankan nara hanya dalam keegoisan masing masing. Jika waktu bisa di ulang, untuk apa namjoon meminta berpisah dari seokjin jika dulu mereka bisa menghadapi rintangan bersama tanpa harus berpisah? Dan untuk apa seokjin memisahkan nara dari sang ayah? Untuk apa mereka saling memisahkan diri jika pada akhirnya akan merugi? Jika ditanya apa tindakan itu benar untuk masa depan mereka Jawabannya adalah SALAH!

Jika berpisah adalah yang terbaik dalam memperbaiki suatu kondisi maka kalian salah, padahal jika dihadapi bersama itu semua akan mudah dilalui? Bukan begitu? Yaaaa mereka mencari jalan yang rumit ketika ada jalan yang mulus, sungguh bodoh. Dan mereka telah buta karna keegoisan mereka sendiri!

Tapi sebenarnya apa inti cerita ini?
Penyesalan tiada akhir atau balas dendam?

Maka diketuknya pintu itu beberapa kali, jam yang berdenting menyambutnya ketika masuk kdalam ruang rawat itu, seokjin terbaring dengan mata terpejam serta selang oksigen yang terpasang di hidungnya. Namjoon duduk pada salah satu kursi memperhatikan sanga pujaan hati yang masih sama saja.

"kupikir tidak melibatkanmu adalah jalan yang tepat, tapi sepertinya aku salah lagi. Aku malah membawamu jatuh pada dunia yang paling kau takuti" usapan kasar pada wajahnya menjadi terlihat begitu kentara, berita yang menyebar kesana kemari manjadi opini publik yng harus dia jawab segera sebelum semua merembet kemana mana. Entah ia ragu, ia hanya tidak tau harus melakukan apa selain menghancurkan lawan hingga berkping-keping.

Seseorang memasuki ruang rawat itu dan langsung duduk disamping namjoon yang masih sibuk dengan pikirannya, dia melirik kearah kanan melihat rekan berjuang yang selama ini selalu bersamanya.

"bagaimana keadaan jimin?"
"harusnya aku tidak menyeretnya kedalam kasus ini, tetapi menyesal tidak akan bisa merubah segalanya yang telah hancur, dia sedikit membaik setidaknya ada perubahan." yoongi meremat tangannya seperti berusaha untuk kuat.
"apa kau telah selesai menyelidiki hoseok?" yoongi terdengar terkekeh

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang