12 [PART I]

3.9K 426 69
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!🔞⚠️

Susah banget si tu jari mencet VOTE

-
-
-

Sehati tidak berarti sejiwa, matahari tenggelam dibarat namun berbeda posisi setiap musimnya. Kadang di barat daya kadang di barat laut, sama seperti cinta yang beda juga penyampaiannya, kadang akan ada bahagia, kadang ada juga menderita. Sampai terkadang kita tidak mengerti apa itu cinta yang sebenarnya. apa cinta menghadirkan rasa bahagia atau sebaliknya.

Bertahan demi kepercayaan, masih sebuah omong kosong yang tabu bagi kenyataan. Semula akan terasa sangat menyenangkan, namun pada akhirnya akan tersakiti juga kan?

Namjoon terhentak saat melihat wajah seokjin dengan bidikan snipper dikepalanya.

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Jangan panik namjoon kau hanya perlu memilih yang manakah yang terbaik menurutmu, menyetujui perjanjian ini atau tidak?"

______________________

Seokjin menata perlengkapan didalam kulkas, dan menaruh beberapa bunga di gelas gelas kaca.
Dia membuat rumah namjoon senyaman mungkin mengingat untuk sementara ia tak akan bisa kembali kerumahnya.

Dia dengan telaten memotong bawang bombay dengan membuat beberapa pasta lezat malam ini sebagai menunya, mata cantiknya sesekali melirik jam dinding yang menunjukan pukul 8 malam.

Suara pintu yang terbuka menampilkan namjoon yang datang dengan membawa tas tenteng ditangannya.
"Kau sudah pulang?"
Seokjin mengambil tas tenteng namjoon dan menggeret namjoon masuk kedalam dapur.
"Duduklah aku memasak beberapa makanan untukmu"
Jin menuangkan air dingin pada gelas namjoon dan menyodorkan padanya.
"Bagaimana harimu?"
Hening beberapa saat raut wajah namjoon yang biasanya terpatri dan selalu tersenyum pada seokjin kini berbeda.

"Apa kau baik baik saja?"
Mencoba untuk memastikan kembali kalau namjoon benar benar baik baik saja.
"Seokjin, apa kau benar benar menyesal telah bertemu denganku?" Seokjin merasakan aura canggung.
"Tadinya aku berpikir seperti itu tapi sekarang aku tau itu hanya pemikiran bodoh. Maafkan aku namjoon"

"Kau memang benar seharusnya hari itu kita tidak perlu bertemu"

"M-mwo? Jika kau marah karna hal itu. Itu salah aku mengakuinya dan aku minta maaf namjoon"
Merasa ada yang aneh, seokjin memilih untuk tidak melanjutkan percakapan.
Dia menaruh semangkuk pasta pada namjoon dan menyuruh pria itu memakannya.
"Apapun yang kau pikirkan hentikan saja-----

TING TONG!

Pergerakan seokjin terhenti.
"Apa taehyung datang bertamu?" Namjoon memilih tidak menjawab.
"Aku sudah makan, kau makanlah akan ku bukakan pintu untuk tamuku" namjoon bangkit namun seokjin menahan tangannya.
"Biar aku yang membukanya"
Namjoon menghempas tangan seokjin dan membuat pria itu mundur darinya. Semakin merasa ada yang tidak beres seokjin mengikuti langkah namjoon yang membukakan pintu untuk tamunya.

CEKLEK.

Highheels itu bergema seokjin terkejut siapa yang mendatanginya kali ini,Jessica lee?
"Mau apa kau kesini"
"Yang jelas bukan untuk menemuimu" ujarnya langsung mengalungkan tangannya pada leher jenjang namjoon.
Mereka berciuman seraya berpagutan ria dihadapan seokjin yang hatinya sudah tidak bisa dijelaskan kondisinya.
"Apa apaan!"
Ia mundur beberapa langkah, ia langsung berjalan cepat memasuki kamarnya.

BRAKK!!

Tidak ada alasan untuk cemburu seokjin, namjoon baik padamu bukan berarti ia jatuh cinta padamu.
Tetapi kata katanya kemarin membuatmu tidak bisa tidur dengan tenang. Namjoon mengungkapkan perasaan padamu bahwa dia juga mencintaimu karna kamu menghadirkan rasa rasa padanya.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Where stories live. Discover now