21 [PART I]

2.5K 293 28
                                    

Pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!🔞⚠️

Susah banget si tu jari mencet VOTE

OI SIDER SADAR CEPETAN BISA?!

-
-
-

"Senja yang manja dan luka yang membalut dada."
Sinar senja menyinari seluruh ruangan yang kosong penghuni, dulunya ini adalah tempat namjoon bekerja, namun sekarang telah beralih dengan seokjin yang menempatinya.

Klek.

Pintu terbuka menampilkan wajah datar seokjin, sidang pemegang saham terbesar telah selesai, dan seokjin yang memenangkannya. Seluruh perusahaan seokjin yang memegangnya.
Memang benar kata orang orang, bahwa senja selalu memicu kenangan indah bersama seseorang.
Seokjin melirik name tag di atas meja presedir yang masih tersimpan dengan rapi.

Seokjin pov.

Pada hari itu aku bersikap seolah aku tidak mencintaimu, rasa egois ku akhirnya membunuhmu didalam hidupku untuk selama lamanya, bahkab di depan teman temanmu aku tak sanggup mengangkat wajahku. Dihadapan jimin yoongi jungkook maupun taehyung, mereka bersikap dingin dan menjauhiku. Kini aku mengerti bertapa pentingnya kalian bagiku. Tidak mengerti rasanya, aku menjalankan hari hari penuh dengan ketakutan. aku kebingungan dengan diriku sendiri.

Aku kembali menatap kedua telapak tanganku.
Aku merasa terlalu kotor untuk mendapatkan tempat namjoon dengan membunuhnya.

Tak terasa air mata pesakitan itu jatuh lagi.
Aku hidup seperti orang gila, makan tidak jelas, tidurpun tidak jelas.

Segitu kerasnya rasa perpisahan yang tuhan berikan padaku, sehebat pertama kali kita sepakat saling menjaga. Namun aku menghianatinya, menipumu lalu membunuhmu.

Sekarang, semuanya hanya menjadi sesuatu yang sering datang kembali ke kepalaku. Terutama saat kamu dulu mengatakan padaku bahwa kau akan menjagaku, tak akan membiarkanku terluka, dan mencintaiku dengan sepenuh hatimu.

'Akhhhhh'

Memang tak ada yang pasti. Bahkan, saat awalnya kedua orang yang sepakat untuk saling mempertahankan pun bisa saja saling melepaskan.
Aku merindukanmu....

Sungguh...
Aku rindu senyum bodohmu.
Aku rindu lesung di pipimu.
Aku rindu pelukan hangatmu.
Aku rindu semua yang ada pada dirimu.

Bahkan ciuman yang sempat ku rasakan, semuanya membunuhku dengan perlahan.

Seokjin pov end.

Seokjin menuangkan kopi pada gelas kosong, kemudian berjalan keluar dibalkon apartemennya.
Udara dingin di musim salju, menembus hingga bajunya. Ringisan itu terdengar pelan, ia menatap lampu lampu yang berkelip indah di bawah.

Dulu ia tidak sendiri, ia ditemani seseorang yang mampu membuatnya tenang dikala kabut kecemasan menyelimutinya, dengan sekaleng cola dingin. Dan pelukan hangat darinya. Seokjin tersenyum saat ia mengingat masa masa nya bersama namjoon. Namun lagi dan lagi ingatan malam itu, dimana ia membakar tubuh namjoon hidup hidup.

PRANKKK!!

Gelas itu jatuh, pecah dengan di iringi lirihan seokjin, ia duduk memeluk lututnya, kemudian menangis.
Jantungnya telah hancur, ia tak bisa menahan lukanya, ia tak bisa menahan lebih lama lagi. Ia tak bisa menahan semua rasa yang membunuhnya saat ini, ia merindukan namjoon. Hampir gila dengan semua ini. Ia merindukan namjoon.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu