30 [PART II]

2.4K 266 68
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-
Langkah itu memasuki sebuah pemakaman umum, ia menghadiri pemakaman korban bom teror dirumah sakit tempat dia bekerja beberapa hari yang lalu. Ia mendekati salah satu makam, dan itu adalah makam kim bum dan ibunya. Tangis seokjin tumpah, seorang polisi mengatakan bahwa bum sepertinya tau ada orang mencurigakan, dan dari rekaman cctv, bum terlihat memeluk tas yang berisikan bom untuk sedikit meredakan ledakannya. Hingga tubuh anak itu tak dapat di identivikasi akibat ledakan yang sangat keras.

Langit kembali mendung hujan akan segera turun, seokjin kembali kedalam mobilnya setelah dia menaruh beberapa bunga kristan di atas makam para korban. Seokjin kembali mundur dari jabatannya, dan dia akan pergi kesebuah asrama dimana ia akan dilatih untuk sementara waktu.

Sesampainya disana, seokjin kembali di sambut oleh Han seo jin. Seokjin di bawa menuju sebuah kamar dengan totalitas cahaya normal. Jin pikir kehidupannya akan buruk setelah ia memutuskan untuk pindah ke asrama yang dahulu tempat ia berlatih untuk menghancurkan pesta pernikahan namjoon dengan jessica. Sebenarnya dia tidak mau, tetapi beberapa hari ini ia sempat menerima teror dari orang orang tak dikenal dan itu yang memutuskannya untuk pindah.

Sebelum han seo jin keluar dari kamarnya. Ia memberikan sebuah jadwal pada seokjin.

"Jadwal latihan, dan jam praktekmu" seokjin menerimanya dengan serius.

"Han seojin" seokjin sebenarnya ragu. Namun ia harus melakukannya.

"Aku mohon, aku belum menemukan kabar jimin sama sekali setelah kejadian hari itu. Bisa kah kau mencarikannya untukku?" Seojin terlihat berpikir.

"Akan ku coba, tapi setelah kau berlatih dengan baik. Anggap saja itu sebagai bayaranmu untukku" lalu kemudian pintu itu tertutup.

1 minggu lebih dia berlatih, menembak lalu berlatih berkelahi dan melakukan aktivitas ekstream lainnya. Ia benar benar di latih dengan begitu berat. Namun hari itu seokjin merasa dirinya teramat lelah, dan juga ia merasa dirinya mual sedari tadi, lalu nafsu makannya pun berkurang.

"Apa kau lelah?" Seseorang menghampiri seokjin lalu duduk disamping seokjin yang baru saja selesai latihan.

"Kau nampak pucat? Apa semua baik baik saja?" Tanyanya.

Dia adalah Hwang Hyujin, dia sudah lama bekerja di BIN sebagai pengawas para trainer. Dan jin baru mengenalnya kemarin.

"Oh hai, aku baik baik saja. Namun sedikit pusing" ia memberikan sebuah minuman kaleng pada seokjin namun dengan halus seokjin menolaknya. Ia tak begitu suka meminum soda.

"Bagaimana latihanmu? Apa ada perkembangan?"

"Haahhh aku rasa malam ini misi pertamaku akan keluar! Aku penasaran kira kira apa perintah seo jin" hyujin nampak berfikir.

"Ini tugas yang tidak mudah dan tidak juga berat, tapi aku tau kau pasti bisa melakukannya" seokjin mengangguk. Ia berdiri dan mengatakan bahwa ia akan bersiap siap menuju ruang rapat. Namun saat langkahnya berjalan beberapa meter tiba tiba.

BRUKHHH!!!

tubuh seokjin oleng dan kemudian terpelanting kelantai dengan begitu kerasnya. Hyujin yang masih berada di sana segera membawa seokjin pergi ke tempat perawatan tarine. Seokjin di baringkan di atas ranjang dan hyujin menunggu diluar sambil menunggu han seojin datang untuk mengecek seokjin.

Tiba saat seokjin sadar dari pingsannya, ia langsung diminta untuk bertemu dengan han seojin di ruang rapat. Seokjin masih cukup mampu berjalan. Hingga sampailah dia di ruangan itu, lalu dia di persilahkan duduk.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt