Empat Dua

4.4K 384 4
                                    

happy reading

"Mau kemana lo?" Alin sudah menunggu didepan pintu kelas Elang yang nyelonong keluar santai.

"Eh, ngapain lo?" tanya Elang berbalik menghadap Alin.

"Eskul. Lupa lo hah?"

"Oh hari ini ya?" tanya Elang tanpa dosa.

Alin berjinjit sedikit untuk menjitak kepala Elang dengan sebal.

"Apasih lo!" sentak Elang tak suka.

Alin mendengus, "Ayo, jangan coba coba kabur!" ancamnya. Elang mengikuti Alin dibelakangnya sambil mengejek dengan mengikuti gaya bicara Alin.

Setelah sampai tepat didepan ruangan club sains, Alin membuka pintunya dengan sedikit ragu.

"H-hai!" sapanya gugup.

Anggota club menoleh padanya, seorang perempuan dengan rambut cepol dan kacamata mendekat kearahnya.

"Jas kalian, pin namanya nyusul." dia memberikan jas lab kepada Elang dan Alin.

"Ah makasih kak."

"Kebalik monyet!" Elang menukar jasnya dengan milik Alin saat dirasa kecil.

"Kita ngapain?" bisiknya pada Alin.

"Ikut aja lah, mata mata." balas Alin berbisik juga.

Mereka bergabung dengan anggota club. Sebelumnya mereka perkenalan dulu. Alin merasa tatapan merasa seakan tak menerima kehadirannya dan Elang.

Tentu saja, mereka pasti tau.

Ceklek

Pintu dibuka. Memperlihatkan seorang pria tampam memasuki ruangan. Senyuman ramah terukir diwajahnya. Itu dia. Husein.

"Hai, Aileen ya?" tanyanya mendekat. "Selamat bergabung. Elang juga, selamat bergabung ya semoga pada betah." lanjutnya. Lalu dia duduk dikursinya.

Alin dan Elang hanya membalasnya dengan senyum sekilas.

"Hari ini kita praktek apa Kang?" tanya salah seorang anggota. Alin melirik Akbar teman sekelasnya itu yang sedang merunduk takut takut.

"Roket air?"

"Sudah sering kayanya kang,"

"Gunung merapi?"

"Jangan ah, gue males ngurusnya." tolak Elang dengan santai. Alin menginjak kakinya menyuruh diam saja. Tapi Elang tak peduli. Karena baginya tak asik jika memata matai tanpa menantang orangnya.

Husein tampak berfikir sejenak, "Gimana kalo bedah hewan? Kayanya kita belum pernah."

Alin membelalakkan matanya kaget, apa katanya?

"Setuju."

Alin lebih terkejut dengan respon para anggota. Seperti hal ini adalah hal lumrah. Alin baru sekali melakukan bedah meskipun tak tuntas karena tiba tiba dia mual.

"Gimana Ailin? Elang?"

"Oke." ujar Elang tanpa pikir panjang.

Alin menoleh terkejut, "I-iya kang, boleh." meski tak mau tapi Alin menyetujuinya.

...

"Nah sekarang ikat tangannya ya," suruh Husein dengan memperagakan didepan.

Alin menatap ngeri katak didepannya. Megang saja tidak berani, apalagi harus membedahnya!

Elang yang tau hal itu, mewakili Alin. Tanpa rasa geli dan masa bodo yang akan terjadi, dia mengikat katak bagian Alin.

"Elo aja ya," bisik Alin. Dia sangat bersyukur Elang peka dan untungnya mejanya dengan meja yang lain berjauhan.

MARS | Ketua Geng [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang