tiga puluh

4.9K 406 15
                                    

happy reading

"Lo diem aja anjing!" sewot Mars pada Rafly.

Dengan keras kepalanya Rafly menggeleng. "Gue mau pastiin tu cewe baik baik aja."

"Setan! Dia cewe gue goblok!" umpat Mars. Malam ini Mars sedang di Warsa untuk mengajak beberapa anak Rajawali menemui Alin dan mendengarkan apa saja yang telah terjadi. Tapi tiba tiba Rafly dateng sambil ngotot ingin ikut.

"Ya. Gue tau."

"Lo naksir cewe gue monyet?"

Rafly menggeleng, "Gue masih Amel kalo mau tau."

Mars berdecih, tapi lelah juga menghentikan Rafly. Dia kaya tulus sih, tapi.....

Mars takut Alin kepincut. Secara kalo dari tampang Rafly tuh lumayan.

Mars bersama inti Rajawali dan juga Rafly, Ervin menjalankan motornya kearah penthouse Marteen. Hanya Elang yang tidak ikut karena masih belum pulih.

Begitu sampai, penjaga Marteen langsung menghampiri mereka yang datang bergerombol. Mars membuka helmnya, "Gue mau ke Marteen."

Salah satu penjaga itu menepuk penjaga paling depan, lalu mengangguk setelah menekan alat ditelinganya dan langsung mempersilahkan mereka masuk.

Dengan sombong, dan bangga Mars masuk. Virgo menggeleng melihatnya.

Mars memasuki ruang tengah, karena sudah menghubungi sebelum kesini Marteen dan Laskar sudah menunggu.

"Mana Alin?" tanya Virgo saat melihat hanya ada mereka berdua.

"Dibawah."

Mars membelalakkan matanya, "Dia main pistol?"

Laskar mengangguk, "Iya."

"Lo mau ngapain anjing!" Mars dengan marah mendekati Laskar dan mencekal bajunya.

Marteen berdecak dia melepaskan cekalan Mars, "Misi yang lo bahas bahaya Mars. Masalahnya ga sesimpel itu. Gue salut sama Ogy yang bisa dapet sampe sini."

"Maksud lo apa?"

"Gue curiga sama satu orang. Tapu ini belum bisa dibuktiin." ujar Marteen membuat Mars semakin bingung.

"Lo udah tau apa aja anjing, kenapa ga ngasih tau gue?" sebal Mars.

"Gue tau baru baru ini juga. Gue dikasih tau Laskar."

Mars semakin mendelik pada Laskar. Tidak suka dilangkahi seperti ini.

"Lo sebenernya siapa sih?" tanya Ray, mengingat Laskar oun informasinya susah dilacak.

Laskar tersenyum miring, "Saya jelaskan nanti. Sekarang apa Alin perlu dibawa?"

"Iyalah, bego." maki Mars.

"Sopan dikit lo!"

Mars hanya berdecih. Lalu Marteen dan Laskar menunjukkan mereka jalan kebawah penthouse ini.

"Waw gila, padahal baru satu taun gue ga kesini dah beda aja." komen Ray.

"Iya njir, kangen tempat ini." tambah Hega ikut ikuran.

Rafly dan Ervin mengernyit tak mengerti. Tapi dia tau, tempat apa ini.

Gara menggeleng melihat reaksi Ray, "Sering sering main makanya."

"Males euy jauh."

"Halah elo. Giliran sunmori aja semangatnya 45."

"Beda lagi atuh anying."

MARS | Ketua Geng [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora