Rain 13

86 49 35
                                    

Assalamualaikum.

Sebelum baca jangan lupa untuk sentuh gambar bintang yang ada di bawah sebelah kiri. ☺

Happy Reading.

°

°

°

°

Jangan lupa tinggalkan jejaknya guys.😘

Typo bertebaran.


"Ada apa?" tanya Dev.

"Gue dapat kabar dari cwek gue, kalau Alena nampar Zelia" ucap Ferdian membuat Dev menyipit kan matanya.

"Alena ngga bakal nampar orang lain, kalau orang itu ngga nyari masalah"

"Awalnya Zelia narik rambut Alena, Dia ngomong kalau Alena wanita jalang di depan umum"

Devian mendengar cerita ferdi ya diem sejenak.

"Terus Alena nya gimana?" tanya Dev.

"Bentar bentar, lo ngga salah nanya Alena." tanya Ferdian curiga kalau Dev mulai suka dengan Alena.

"Y ya gue nanya karna Alena istri gue"

"Yakin cuma hanya stts istri?" tanya ferdi dengan mengangkat satu alisnya.

Flashback on.

1bulan lalu.

"Dev menurut lo Alena cantik?" tanya Ferdian.

"Cantik" jawab nya dan masih sibuk memain kan games di handpone nya.

"Gimana kalau gue nembak dia" ujar Ferdian membuat Dev menghentikan permainan nya.

"Jangan" ucap Dev.

"Why?"

"She's my wife" ucap Dev membuat Ferdian keselek air minum.

Ferdia tertawa "Becanda lo lucu"

"Gue serius" ucap Dev dan melanjutkan main game nya di ponsel.

"Eh kutu kupret, lo kapan nikah nya?, lo aja baru lulus 3 bulan yg lalu" ujar Ferdian sambil menoyor pala Dev.

Dev menghentikan gamesnya dan menaruh di saku celananya.

Dev menarik napas panjang "Gue nikah setelah 1 minggu kita lulus"

Dari wajah nya si meyakin kan, tapi apa iya dia nikah ngga ngundang gue. Batin Ferdian.

"Pen banget lo di undang" (Vina)

"Diem lo curut" (ferdian)

"Kenapa lo ngga undang gue?" tanya Ferdi.

"Gue nikah di jodohin, lagi pula gue ngga suka sama dia"

"Kenapa lo diam?" tanya Dev.

"Jangan pernah lo suka sama istri gue" ujar Dev membuat Ferdian tersadar dari lamunan nya.

Flashback off.

* *  *  *

"Al gue laper, gimana kalau kita cari makan dulu" ajak Vina.

"Boleh" jawab serempak Alena dengan Gavin.

"Giliran makanan aja rampak" ucap Vina.

"Yehh!! Nih Vinokio, emng nya lo doang apa yg boleh laper, perut gue juga sama kali" ucap Gavin menoyor pelan pala Devina.

"Terus aja Panjul toyor pala gue"

"Sutt lo yah, udh kaya ikan cupang ribut mulu, kalau ketemu" ucap Alena, sambil duduk di bangku tukang bakso.

"Enak tuh, Vin mau gue cupang ngga lo" ucap Gavin, membuat kedua mata Vina membulat.

Plak.

Lagi lagi tamparan Vina jaruh di pipi Gavin.

"Goblok, lo mau gue bunuh"

"Mau! Asal lo yang bunuh gue" ujar Gavin sambil menunjukan gigi nya rapih.

"Bang, ada pisau ngga?" tanya Vina kepada tukang bakso.

"Ada neng" jawab tukang bakso sambil ngasih pisau ke Devina.

"Lo pisau buat apa?" tanya Gavin.

"BUAT BUNUH LO"teriak Vina, sambil menyodorkan pisau yg ia pegang,

Alena dan Gavin menutup kedua kuping mereka dengan tangan, sedangkan abng abng tukang bakso hanya tersenyum.

"Berisik pea" ucap Gavin, dengan menginjak kaki Vina.

"Aawww!!" rintih Vina.

"GAVIN" teriak Vina membut Gavin menutup mulut Vina dengan tangan nya.

"Berisik vina, lo mau gue cium" bisik Gavin di telinga Vina, sedang kan Alena menatap heran kedua sahabatnya.

"Ini neng bakso nya"

"Saya kan belum mesen bang" ucap Vina heran karna di sodorkan semangkung bakso.

"Tadi mas ini, yg pesen buat si neng" ujar kang bakso.

Devina menatap Gavin penuh dengab kesel, sedangkan Alena hanya sibuk dengan bakso nya.

Beberapa saat kemudia Alena, Devina dan Gavin telah selesai makan, dan berjalan pulang.

"Al! Gue mau tanya?"

"Apa?"

"Lo ngga punya perasaan apa apa ke suami lo?" tanya Vina, membuat Alena menghentikan langkah kaki nya.

"Belum" jawab Alena singkat dan menuruskan jalan nya.

"Gue udh sampe, lo berdua mau mampir?" tanya Alena.

"Ngga deh Al, gue cape pen cepet nyampe" jawab Vina, sedangkan Gavin masih sibuk dengan vidio games nya, di ponsel.

"Oke dah, bye much".

Saat ketika Alena ingin memasuki lift, keluar seorang perempuan yang dari pagi membuat moodnya hancur.

"Lo!, ngapain lo jalang ada di sini?"

"Bukan urusan lo" Alena yg ingin memasuki lift namun di hadang dengan tubuh Zelia.

"Lo mau nemuin cowok gue?" tanya Zelia.

Alena acuh tidak acuh dan melanjutkan jalan memasuki lift.

"DASAR JALANG" teriak Zelia.

"Siapa yg jalang?" terdengar suara dari arah belakang Zelia.

"Eh! Sayang"

"Siapa yg jalang?" tanya Dev.

"Alena!" jawab Zelia dan merangkul tangan Dev.

"Mending lo pulang deh Zel" sahut Ferdian.

"Apaan si lo, diam aja deh"

Dev menarik napas sekali.

"Mending lo pergih dari sini Zel" usir Dev, dan melepaskan tangan Zelia dari tangan nya.

"Sayang! Kamu ngusir aku"

Devian Tidak acuh dengan Zelia dan memasuki lift berdia dengan Ferdian.

"DEVIANN" panggil Zelia dengan keras.

"Eh! Mba kalau mau teriak teriak jangan di sini, mending keluar" sahut seseorang yg sedang lewat.


"Terimakasih! Telah mampir kecerita saya"🙏

Cinta Dalam Hujan.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora