Rain 6

140 94 25
                                    

Happy Reading.

Don't forget the vote and the
Comments of friends.

*

*

*

"Sayang bangun"

"Alena bangun sayang" panggil seorang paruh baya sambil menggoyangkab tubuh Alena.

Alena membuka matanya perlahan, terlihat lah sosok seorang wanita paru baya duduk di sampingnya.

"Mama!"

"Bangun sayang, ada yang ingin mama bicarakan"

"Apa mah?"

"Nanti ada kita kedatangan tamu, teman mama, nanti kita akan makam malam bersama"

Alena terdiam mendengarkan apa kelanjutan dari pembicaraan mamanya.

"Jangan lupa kamu pakai dress yang mama belikan untukmu, agar terlihat cantik anak mama"

"Oke mah"

"Yasudh kamu mandi dulu gih sayang, badan kamu lengket tuh" ujar Mira sambil mengelus rambut lurus Alena.

"Hhmm"

Cup.

Ciuman mama kepada pipi kiri Alena.

"Tumben mama ngajak makan malam bareng" ujar Alena saat mamanya sudah keluar dari kamarnya.

Alena merasa heran karna ini baru pertama kalinya lagi mamanya mengajak makan malam setelah perceraian orang tuanya.

Alena segera beranjak kekamar mandi untuk mandi.
5menit kemudia Alena selesai mandi ia mengenakan dress.

5menit kemudia Alena selesai mandi ia mengenakan dress

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oke guys anggap aja ini dress yang Alena kenakan.

****

Ting tong..

"Biar saya aja bi yang buka " ujar Mira, "Bibi siapin aja makanannya.

"Eh jeng lita dan pak pramono silahkan masuk" sapa Mira.

"Berdua doang jeng, putra nya kemna?" tanya Mira.

"Nanti nyusel jeng dia baru balik latihan basket.

"Yasudah silahkan duduk" Mira menyilahkan duduk pada kedua tamunya.

"Anak jeng Mira mana?" tanya lita.

"Masih di kamarnya, bentar biar saya panggil dulu".

****

Tok tok.

"Alena!, hayu turun sayang teman mama sudah datang"

"Iya mah sebentar"

Alena telah selesai dengan dressnya dan sedikit polesan make up yang terlihat natural, dan rambut yang terurai lurus.

Alena segera keluar dan turun Menuju meja makan.

"Ni anak gadis saya jeng" ujar Mira.

"Malam tan, om"sapa Alena dengan senyuman di wajahnya.

"Cantik nya kamu Alena" pujian dari lita.

"Makasih tan, tane juga cantik"

"Cantikan kamu lah sayang" ujar lita.

"Bunda!" panggil seseorang dari arah pintu.

Terluhat lah sosok laki laki tinggi dan gagah itu.

"Devian!" ujar Alena kaget melihat sosok laki laki yang tak ia sukai ada di rumahnya.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Pramono.

"Di. Dia kakak kelas aku om" ujar Alena terbatah batah.

"Bagus dong kalau kalian sudah saling kenal" ujar Mita. Alena sontak melihat mamanya.

"Ya sudah hayu duduk, kita makan malam dulu" ujar Mira.

Merekapun sudah selesai dengan makan malamnya.

"Hhmm langsung aja kali ya Mir?" tanya pramono.

Mira hanya mengangguk, yang mengertikah jawaban nya iya.

"Devian, Alena kalian kan waktu kecil sering main bareng, hingga samoai terpisaah saat Om dan devian pindah kekota C, jadi om sama mama kamu Al dari kalian kecil berjanji untuk menjodohkan kalian berdua"

Alena dan Devian kaget dan membulatkan matanya, mereka saking memandang satu sama lain.

Pantes aja gue ngerasa ngga asaing saat deket si cabe itu.Batinnya Devian.

"Tapi yah aku kan masih sekolah" ujar Dev menolak.

"Tenang sayang, kamu menikah sama Alena tidak sekarang, tapi nanti seminggu setelah kamu lulus sekolah" ujar Lita mengelus punggung anaknya.

"Tap__" ucapan Alena terputus saat mama nya berbicara.

"Sayang, kalau masalah sekolah kamu tenang aja nanti om Pramono yang ngurus" ujar Mira menggengam tangan Alena.

"Iya Al om jamin kamu masih bisa sekolah di sekolah kamu"

Alena membuang napas kasar.

"Jadi gimana Dev kamu mau?" tanya Pramono pada putranya.

"Terserah ayah sama bunda"

"Kalau kamu Al gimna?" tanya Pramono kepada Alena, Alena melihat mamanya dengan mengisyaratkan kalau jawaban nya tidak.

Namun Mira malah menganggukan kepalanya, membuat Alena prustasi.

Alena mengambil napas panjang "Iya om" jawab Alena singkat padat lalu menundukan kepalanya.

"Nah kalian berdua sudah setuju tinggal kita ngatur yang lain" ujar Lita terlihat senang.

****

Akhirnya para tamu pun sudah pulang tinggal Alena dan ibunya yang msih berdiri di meja makan.

"Mah! Apa apaan si Alena ngga mau nikah muda, Alena ingin mencapi cita cita Alena" protes Alena pada ibunya.

"Sayang kamu masih bisa kok meraih cita cita kamu, mama juga yakin kalau Dev anak yang baik dan cocok untuk kamu sayang" ujar Mira membelai rambut lurus Alena, dan pergi naik keatas meninggalkan Alena.

"Cobaan apa lagi ini yah tuhan" gerutu Alena.

"Sabar yah non, Bibi yakin niat ibu baik kok" ujar bi Imah.

"Tapi bi, Al ngga suka apa lagi cinta sama cowok itu bi" jelas Alena.

"Sayang masalah cinta, nanti juga kalau kalian sering bareng nanti juga timbul sendiri" ujar Bi Imah sambil meletakkan susu di hadapan Alena.

Alena menarik napas panjang lalu meneguk susunya habis, Alena segera menaiki anak tangga.

Alena melempar handpone nya ke kasur dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Yatuhan kenapa harus dia si yang akan jadi suami ku. Batinnya Alena.

Alena sejenak berpikir keras.

Kalau gue nikah sama dia, berarti gue bakal tidur satu kasur sama dia dong. Batinny Alena.

"Aaaaaa!!!, Ngga gue ngga mau" teriak Alena sambil mengacak ngacak rambutnya.

Alena pun berniat untuk memejamkan matanya, agar tidak terus memikirkan perjodohannya, hingga akhirnya Alena pun tertidur pulas.




Jangan lupa tinggalkan jejak guys.
Maaf yah jika ada kesalahan atau apapun. 🙏🙏

Cinta Dalam Hujan.Where stories live. Discover now