Rain 3

211 133 58
                                    

Happy reading guys.
Kalau dah baca jan lupa tinggalkan jejak yah.😊 If you like you vote, if you don't read that's enough

"Naik"

"Pelan pelan jangan ngebut" Pinta Alena pada dev.

Devpun melajukan motornya keluar dari blok c, ditengah tengah perjalanan hujanpun turun membasahi bumi.

Hujan semakin deras membuat dev tidak bisa melihat jalan, Devpun segerah berhenti di salah satu warung yang sedang tutup, untuk berteduh.

"Kenapa berhenti" Tanya Al.

"Hujan, lo mau kita berdua jatuh, karna gue ngga bisa lihat jalan" Jawab Dev sambil duduk di bangku kosong.

Kenapa si hujan selalu turun di saat waktu yang tidak tepat,.Batinnya Alena.

"Hujan itu rahmat, yang tuhan turun kan untuk menyuburkan bumi dan seisinya." Ujar Dev yang seakan akan mengetahui apa yang Al bicarakn dalam hati.

"Lo mau terus berdiri disitu, kaga pegel apa?"Tanya dev yang dari tadi melihat Alena berdiri memandang hujan.

Lagi lagi tak ada jawaban dari Alena, Alena hanya mengelus elus kedua tangannya karna ia merasa dingin, mungkin efek karna baju yang ia pakai basah.

Tiba tiba ada yang menutupi belakang tubuhnya pakai suweater, yang membuat Alena sontak kaget dan memutarkan wajahnya.

Terliahatlah seorang laki laki berdiri tepat di belakang Alena dengan wajah datarnya.

"Pakai ini buat nutupin tubuh lo yang basah"Ujar Dev dengan ekspresi datarnya.

"Ngga perlu, gue ngga butuh"

"Dalaman lo kelihatan tuh warna pink , masih ngga butuh suweater gue" Ujar Dev matanya yang mengarah tubuh Alena.

Alena membulatkan matanya, sontak ia langsung mengambil suweater di tangan Dev.

Dev hanya bisa tersenyum miring melihat tingkah adik kelasnya.

"Kenapa lo ngga bilang dari tadi kak" ujar Alena yang sedang memakai suweaternya.

"Gue aja baru liat baju lo yang transparan".

"Dasar mesum"Kata Alena dengan berjalan menuju bangku kosong untuk duduk.

Merekapun duduk berdua menunggu hujan reda.

"Lo ngga suka hujan?" Tanya Dev

Alenapun seperti biasa tidak menjawab pertanyaan dari dev.

Dev menarik napas panjang.

"Hobi banget si lo ngacangin orang, gue sumpahin jadi kacang nyaho lu".

"Engga" Jawab Alena singkat dan padat namun tidak jelas bagi Dev.

"Engga?"

"Yes, I dont's like rain"

"Why?" Tanya Dev dengan penasaran.

Membuat Alena menatapnya dengan menyipitkan matanya.

"Kepo banget si lo kak jadi cowo"

"Ye!! Gue kan cuma mau tau doang"

Alena berdengus kesal.

"Hhmm, Btw yang gue denger tuh yak, dari wanita wanita di sekolah, lo tuh dingin, kenapa sama gue lo banyak ngomong banget" Tanya Alena mengangkat satu alisnya.

Gue juga merasa begitu saat gue dekat lo, gue ngerasa nyaman. Batinnya Devian.

"Hujannya sudah redah kita lanjutin jalannya" Ajak Dev yang langsung berdiri menghampiri motornya.

"Cepat naik, keburu deras lagi hujan nya"

Alenapun segera naik karna ia takut jika hujan turun lagi, karna ia tidak mau pulang semakin malam, ini saja sudah pukul 6:20.

"Pegangan"Ujar Dev.

"Engga mau"

"Yaudah terserah lo" Dev melajukan menyetar motornya dengan kecepatan tinggi.

Alenapun memeluk tubuh Dev dan berkata"Lo modus yak, biar gue bisa peluk lo" teriak Al di kuping Dev.

Dev lagi lagi tersenyum dan berkata"Biarin, kapan lagi di peluk sama cwe cantik seangkatan lo".

****

Mereka telah sampai di depan rumah Alena, Alena segera turun dari motor.

"Makasih yah kak, maaf dah ngerepotin lo"

"Hhmm"

"Suweater lo bsok gue balikin"

Devian tanpa berkata apa apa ia segera memutar balikkan motornya, dan melaju keluar komplek Alena.



Don't forget vote guys 😊😊

Cinta Dalam Hujan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang