Rain 12.

78 49 30
                                    

Happy Reading.

°

°

°

Don't Forget The Vote And The Comments Of Friends.


Jadilah seperti hujan, dingin,
Berisik dan hanya suaranya
Saja yang mau di dengar tetapi
dia selalu kembali dan tidak
pernah dendam kepada pembenci.
-Devian Alfaro-.


Mereka berdua pun telah sampai di Apartement.

"Al?" panggil Dev.

"Aku cape mau mandi" ucap Alena.

Bruk.

Alena menutup keras pintu kamar mandi.

Beberapa menit kemudia Alena keluar, ia telat selesai mandi.

"Al ada yang mau aku, bicarakan"

Alena berjalan menuju sofa, di iringin dengan Dev.

"Al, aku minta maaf" ucap Dev sambil megenggam tangan Alena.

"Gimana kita bikin perjanjian aja"

"Yang pertama, jika kamu masih punya hubungan dengan cwek itu, jgn pernah larang aku, ke dua aku mau tidur terpisah, gimana?"

"Aku boleh ngasih satu perjanjian"

"Jalan kan kewajiban kamu sebagai seorang istri" ucap Dev. Membuat Alena menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah kalau tidak mau, aku pun tidak mau" ucap Dev beranjak dari duduknya.

"Well I agree" jawaban Alena membuat Dev tersenyum miring, dan beranjak dari tempat nya dan keluar dari kamar.

Kenapa gue ngomong jadi aku kamu. Batin Alena.

° ° ° °

Alena sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Mau kemana?" tanya Dev.

"Ngga liat apa kalo pake seragam sekolah"

"Morning kiss nya" ujar Devian, membuat Alena membulat kan kedua matanya.

"Apaan si lo kak"

"Kan sudah kewajiban nya" ujar Dev membuat Alena membuang napas gusar.

Cup.

Tanpa aba aba dari Devian, Alena langsung mencium pipi kanan nya.

"Dasar mesum" ucap Alena langsung melangkah keluar, sedang kan Arsya tersenyum miring.

* * *

Alena berjalan di koridor sendiri sekolah masih belum terlalu ramai.

"Eh ada si perebut lewat" ucap seseorang saat Alena melewati kantin.

Alena tak acuh dengan perkataan nya, ia memilih terus berjalan menuju kelas nya.

"Aww"ririh Alena saat rambut nya di tarik dari belakang.

"LO BUDEK YA, GUE UDAH PERNAH BILANG SAMA LO, JAUHIN COWOK GUA, DASAR JALANG" teriak Zelia membuat seisi kantin melihat kearah mereka.

Prak.

Tamparan keras jatuh di pipi Zelia membuat bekas merah di pipi nya.

"Jaga ucapan lo, gue tidak pernah ngerebut cowok lo"

Cinta Dalam Hujan.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ