123.33 beruntun

67 16 51
                                    

Kanara terbangun pukul tiga sore di hari minggu dengan kondisi badan yang semakin terasa remuk. Tujuan pertama Kanara saat ini adalah dapur, dia butuh segelas air putih.

Begitu menuruni tangga, Kanara menyadari kalau dirinya sedang tidak berada di rumahnya melainkan di basecamp dan hal itu langsung membuat Kanara tersadar kalau kejadian yang dia anggap sebagai mimpi semalam, sungguhan terjadi.

Dia bertengkar dengan Haidar dan Harris. Dia marah pada papanya. Kakaknya marah padanya.

"Loh? Lo disini sejak kapan?" Kanara menolehkan kepalanya ke arah ruang keluarga, tepat dimana Aksa memanggilnya. "Dari semalem. Lo tumben? Nggak ada date sama Karin?"

Aksa tersenyum lebar lalu menaik turunkan alisnya, "sekarang date sama kamu dulu aja, kamu pasti kesepian, utututu~"

"Lo nggak pernah gue timpuk vas kaca ya Sa?" Kanara bertanya malas lalu melengos dan melanjutkan langkahnya menuju ke pantry basecamp.

Setelah mengisi gelasnya dengan air, gadis itu meminumnya seraya berbalik tetapi begitu melihat Aksa berdiri di belakangnya membuat Kanara kaget dan spontan menyemburkan isi mulutnya pada wajah Aksa.

"Anjing!" Umpat keduanya bersamaan. Kanara memukul lengan atas Aksa keras lalu mendengus. "Lo ngapain sih anjing berdiri di belakang gue?!"

"Ya Tuhan Yesus! Lo ngapain nyembur gue Na?! Bau jigong tau gak?!" Aksa buru-buru berbalik lalu berlari menuju kamar mandi sementara Kanara memutar bola matanya malas dan kembali mengisi gelasnya yang kosong dengan air lalu meminumnya.

Kanara melakukan peregangan singkat pada tubuhnya lalu menatap Aksa yang kembali melangkah ke arahnya dengan wajah cemberut dan ujung rambut basah.

"Haidar sama Harris juga disini?" Kanara menggeleng sementara Aksa langsung mengerutkan keningnya, "tumben? Biasanya mereka berdua ngekor lo mulu."

"Mereka juga punya kehidupan pribadi mereka sendiri kali."

Kerutan di dahi Aksa makin tebal, di kepala cowok itu sudah dipenuhi banyak prasangka. "Ini kalian nggak berantem kan?"

Kanara mendengus lalu menggeleng. "Mana ada gue berantem sama mereka." Aksa berdecak, "ya kan siapa tau aja kalian berantem gara-gara salah paham kek, saling kepancing emosi kek, apa gitu."

Bisa-bisa insting Aksa setajam ini saat menyangkut apa yang bukan masalahnya, sementara jika menyangkut dirinya sendiri nol besar.

"Yakali."

"Gue kan menduga-duga, mumpung gabut."

"Nah karena lo gabut, gue babuin ya."

"Ga. Cukup ya gue di babu sama acara sekolah. Cukup."

"Masakin ratatouille dong, gue kepo rasanya gimana."

"Minta masakin tikus sana!"

—00—

Keesokan paginya ketika Kanara membuka pintu utama basecamp, matanya disambut oleh buket makanan besar. Kanara mengerjap lalu mendengus geli saat dua sosok terlihat dibalik buket tersebut.

"Maaf, gue nggak bermaksud buat ngelukain kalian lewat kata-kata gue kemarin. Maaf karena kemarin gue kelepasan dan berakhir ngelukain hati kalian." Kanara buru-buru meminta maaf terlebih dahulu dengan raut menyesal.

"Kita juga minta maaf karena kesannya terlalu ngatur hidup lo."

"Bener, kita nggak bermaksud kayak gitu kok. Maaf kalau cara kita salah ya Na."

"Nggak papa. Kita nggak sekali dua kali saling nyakitin kayak gini. Sebisa mungkin kedepannya jangan lagi ya. Gue nggak mau kehilangan tempat pulang." Kanara menerima buket makanan dari tangan Harris lalu masuk kedalam untuk sekedar menaruh benda besar tersebut lalu kembali dengan jari kelingking teracung pada Haidar dan Harris. "Ayo janji kelingking,"

Meredup [00line]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang