123.5 Pengecut

94 25 3
                                    

Mata Kanara menjelajah setiap inci lapangan indoor tempat para anak basket berlatih. Lapangan indoor itu sebenarnya masih milik sekolah, hanya saja tempatnya sedikit terpisah dengan sekolah, berjarak 500meter kalau tidak meleset. Tempatnya luas, tapi terasa sangat hangat karena banyak orang lain disana. Kanara suka, sebab dia tidak akan merasa kesepian.

Kanara menatap arloji yang melingkar di tangan kirinya, arloji itu sebenarnya bukan miliknya tapi milik Harris yang tertinggal di rumahnya. Jarumnya menunjukkan pukul tujuh lewat dua delapan, dua menit sebelum jeda ketiga dimulai.

Kanara merapatkan jaket yang dia rampok dari Haidar pada badan bagian tubuh atasnya lalu merapikan jaket yang dia rampok dari Harris yang menutupi sekitar pahanya karena gadis itu tidak sempat ganti baju, lalu gadis itu menguap.

"NA! KASIH SEMANGAT KEK! DIEM MULU!" Harris berteriak kencang, wajahnya basah karena keringat membuat rambutnya ikut lepek.

Kanara memutar bola matanya malas lalu berdehem. "SEMANGAT YANG GIMANA NJING?! SEMANGAT NYET! GITU?!"

Beberapa orang yang ikut menonton acara latihan mereka terkekeh atas balasan yang dilontarkan Kanara pada Harris. Cowok itu cemberut lalu merebut bola basket. "Na kalau three point lo traktir gue seminggu!"

"GASS!"

Kanara terbahak saat bola yang dilempar Harris gagal masuk ke dalam ring basket. Cowok itu langsung berlutut dramatis. "BOLA NYA PASTI UDAH LO GUNA GUNA YA NA?!"

Haidar memukul kepala belakang Harris lalu mendengus, "tololnya tolong dikondisikan! Banyak orang goblok." Cowok itu lantas melangkah mendahului Harris untuk meminta sebotol air mineral pada Kanara.

"Adoh! Gausah sibak sibak rambut! Gausah deket-deket! Lo keringetan!" Haidar terkekeh menyebalkan lalu menarik kepala Kanara untuk dia taruh di ketiaknya.

"HAIDAR ANJIM! BAKU HANTAM AJALAH KITA SEKARANG!" Haidar tertawa keras seraya berlari menjauhi Kanara yang melotot dengan wajah kesal. Harris ikut tersenyum usil dan Kanara langsung menatap laki-laki itu dengan tatapan amat tajam.

"GAUSAH BERPIKIRAN BUAT PELUK GUE! LO SAMA HAIDAR SAMA SAMA BAU ASEM! GA! HEH! ANJ--"

"Udah hey, jangan di gangguin terus Na nya. Kalian ada waktu istirahat bukannya dipake bener-bener kayak yang lain." Sosok dibalut jaket denim dan bawahan training hitam serta topi hitam datang mendekat dengan senyum hangat.

"Bang Matthew! Beneran dateng lo?!" Matthew terkekeh lalu mengangkat paperbag yang ada di kedua tangannya. "Y'all says, gue boleh dateng kalau bawa makanan. Nih."

"Apatuh?"

"Jus sayur sama buah."

"Mix atau enggak?"

"Mix."

"NGGAK MAU!"

"BELIIN GUE ICE AMERICANO KEK BANG!"

"YO! MAAF BARU DATENG NIH!" Sosok dibalut seragam sekolah itu tersenyum. "BANG MAT! YAAMPUN KANGEN BANGET GUE SAMA LO!"

"JANGAN DI POTONG-POTONG NAMA GUE ASTAGA! MATTHEW IS BETTER THAN MAT!"

"BETTER MAH MAKANAN BANG!"

"Siapa Ris? Kok gak pernah ketemu?" Sena mencolek bahu Harris ditanggapi kendikan bahu tidak peduli.

"Mana saya tau, saya kan tampan."

"LO KEMANA AJA ANJIM KOK TELATNYA SETENGAH JAM?! TADI KATANYA MAU ADA DI BARISAN DEPAN! BOONG MULU LO MALIKA!"

Candra memasang raut terluka lalu mengambil salah satu botol tumblr yang ada dalam paperbag milik Matthew. "GUE KETIDURAN DI MCD ANJIM!"

Candra memutar tutup botolnya lalu mulai meneguknya. "KOK ENAK?!" Dia menatap Matthew horror. "Pasti beli ya lo?!"

Meredup [00line]✓✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt