123.53 murid baru

48 22 0
                                    

Kanara menatap jam tangan yang terpasang di tangan kirinya. Bagus, dia sudah terlambat hampir satu jam. Kanara menghela napas, ini semua karena semalam Tama mengajaknya mengobrol hingga larut malam dan Kanara sendiri lupa kalau hari ini masih hari Sabtu, bukan Minggu.

Dia memperlambat laju mobilnya lalu tersenyum lebar begitu mengetahui yang berjaga pagi itu bukanlah Pak Salam melainkan guru kesayangan seluruh murid dan berposisi sebagai guru kewarganegaraan, Bu Lina. Setidaknya kali ini dia selamat dan tidak harus mencantumkan namanya di buku pelanggaran dan berakibat pada nilai disiplin nya dalam pelajaran kewarganegaraan.

Setelah mengucapkan terimakasih pada Bu Lina, Kanara memarkirkan mobilnya lalu berlari secepat mungkin menuju kelasnya yang terletak di lantai dua sebelum kemudian mendapat teguran dari salah satu guru kelas sepuluh yang mengatakan untuk jangan berlari dan berisik.

Kanara tersenyum masam tapi menurut, "maaf ya pak, saya panik soalnya, hehe." Guru tersebut mengangguk lalu membiarkan Kanara pergi menuju kelasnya dengan langkah lebar.

Kanara membuka pintu kelasnya dengan kasar, napasnya putus-putus tapi dia sempatkan diri untuk mengucapkan salam keras-keras.

"ASSALAMUALAIKUM!"

Seluruh atensi kelas sebelas IPS 1 langsung berpusat pada Kanara dengan raut bermacam, beberapa terkejut, beberapa terkekeh tanpa suara dan beberapa lainnya seperti Harris dan Haidar berubah menjadi kompor.

"Wah, parah banget pak! Baru dateng waktu pelajaran bapak udah selesai coba!"

"Sengaja tuh pak! Sengaja bolos kelas bapak pasti!"

"Hayo Kana! Kenapa telat hayo?"

"Jangan ditakutin gitu dong, nangis entar Kana nya."

Kanara mengerjap kikuk lalu menatap lurus ke depan dimana guru IT nya bersiap melangkah dengan map dalam genggaman tangan, sepertinya bersiap pergi.

"Selamat pagi Pak Yanto, hehe, bapak makin ganteng aja."

"Jangan percaya Pak! Itu alibi!" Kanara melirik tajam Haidar, memperingatkan laki-laki itu agar diam selagi dirinya berusaha meloloskan diri.

"Pak Yanto dari dulu kali cakep nya. Hukum pak hukum!" Harris ikut memperkeruh keadaan sementara Kanara masih tidak hilang ide. "Bapak sehat Pak? Lab komputer ada yang nggak beres nggak pak? Atau perlu ganti iPad baru mungkin?"

"Wah bapak mau disuap tuh pak!"

"Bagaimana hukum mau ditegakkan kalau calon pejabat negaranya hobi suap?"

"Sudah-sudah, lain kali jangan terlambat ya Kanara? Tidak apa sudah, sana duduk di tempat kamu, bapak keluar dulu."

"Siap! Terimakasih pak!"

Begitu Kanara duduk di tempatnya dan bersiap mengomel ke arah Haidar dan Harris, guru bahasa Inggris datang dan membatalkan niat Kanara.

"Morning class!"

"Morning sir!"

"Okay, deadlines that I have compiled, today is the presentation of the assignments that I gave to ya'll two weeks ago."

Seruan tertahan memenuhi kelas, rata-rata siswa bukannya takut presentasi, tapi mereka lebih takut pada pertanyaan yang akan diajukan setelah presentasi selesai oleh guru mereka dan juga pemegang peringkat pertama kelas mereka yang pasti sulit.

"Aing ga bisa bahasa Inggris." Haidar berkata tanpa tenaga, tapi tangannya sudah menggengy flashdisk berisikan materi.

"Each student's only have five minutes. Clear?"

Meredup [00line]✓✓Where stories live. Discover now