38_ Bimbang

29 10 23
                                    

Happy Reading guys...❤❤❤
.
.
.
.
.
🍃🌹🍃

"Lo bahkan nggak tau apa-apa tentang hati lo sendiri, dan bisa-bisanya lo dengan entengnya jadiin gue pelampiasan. Sadar dong Fal."

Entah mengapa kata-kata Clarisa beberapa waktu lalu terus terngiang di kepalanya. Benarkah ia sebrengsek itu, dan benarkah jika perasaannya kepada Clarisa hanya pelampiasannya saja.

Faldi melirik Melani yang tengah mengerjakan ujian semesternye dengan serius. Kebetulan ia dan gadis itu hanya berjarak dua bangku saja. Ia bahkan baru menyadari jika waktu bergulir secepat ini. Tak lama lagi semester ini akan berakhir, dan ia akan menjadi siswa kelas duabelas.

Dan sialnya Faldi merasa begitu sulit untuk berkonsentrasi dengan kertas ujiannya. Matanya seolah tak bisa lari dari Melani yang entah sejak kapan telah mencuri perhatiannya.

Sekecil apapun gerakan yang dilakukan oleh Melani seakan mampu membuatnya berdesir. Faldi benar-benar tidak menyadari entah sejak kapan gadis itu berhasil membuatnya campur aduk seperti ini. Anehnya, ia menikmati perasaan itu.

Apakah belum terlambat jika hatinya baru mengakuinya sekarang?

🍃🌹🍃

Setelah beberapa waktu yang lalu sempat dijauhi oleh Kiki, Salsa, dan Sandy, kini tampaknya mereka sedikit demi sedikit mulai menerima Faldi kembali masuk dalam lingkaran pertemanan mereka.

"Gimana ujian tadi Mel? Lancar?" ujar Faldi mulai bersuara di tengah dentingan suara sendok dan piring yang beradu saking khidmatnya mereka menikmati makanan.

Meskipun yang ditanya hanya Melani, namun hampir semua yang berada di meja yang sama menoleh penasaran.

"Alhamdulillah lancar, lo sendiri gimana Fal?" Melani membalas santai.

"Bagus deh, kalau gue malah nggak bisa fokus selama ujian." Jujur Faldi yang masih menatap lurus Melani yang duduk tepat di depannya.

"Lah, bukannya lo emang nggak pernah fokus ya?" ujar Kevin yang diikuti kekehan kuatnya membuat Faldi memberinya pelototan tajam.

"Kenapa gitu?" Respon Salsa akhirnya setelah lama hanya terdiam dan mengamati saja.

"Soalnya temen loe udah nyuri konsentrasi gue Sal." Faldi menjawab enteng seraya menatap lurus pada Melani yang seolah sama sekali tidak terusik.

"Dasar kerdus, maruk banget lo Fal, temen sekelas juga mau diembat." Sewot Kiki yang menyadari ucapan Faldi dengan baik.

"Gue serius Ki, emang muka gue keliatan lagi bohong?" Kekeuh Faldi seraya menunjuk wajahnya.

"Banget, muka lo udah kaya crocodile." Salsa merespon asal, jujur saja gadis itu masih belum bisa memaafkan kesalahan Faldi pada sahabatnya, Melani.

"Kenapa sih Sal sensi banget sama gue?" tanya Faldi yang kini sudah menghadapkan wajahnya pada Salsa yang tengah duduk di bangku paling ujung.

"Pikir aja sendiri, lagian nggak usah sok-sokan jadi player deh lo. Kalaupun iya, jangan jadiin temen gue korban lo juga kali." sambung Salsa masih disertai nada sarkasnya membuat Faldi jadi terdiam seketika.

"Denger tuuh," sorak Kiki pada Faldi yang masih terdiam, entah mendengarkan atau hanya berpura-pura mendengarkan. "Lagian ya Fal, mending lo dengerin baik-baik, Melani udah ada pawangnya, jangan digodain lagi." sambung Kiki diikuti kekehan kuatnya untuk mencairkan suasana.

Namun ucapan Kiki barusan mampu membuat Faldi mengangkat wajahnya penuh tanda tanya, begitu pula dengan Melani yang menoleh bingung akan ucapan sahabatnya itu.

About Us (Spin Off Ilusi Hati)✔ CompletedWhere stories live. Discover now