12. Bukan Kesurupan

480 146 113
                                    

Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian.
Bersayang-sayang dahulu, berakhir mendapat tonjokan.

Curahan hati seorang Raka.

Beli kaca di tukang bubur
Pembaca gue semuanya pada kabur:v

Typo gentayangan dimana-mana. Mirip gue yang tiap malem keliling komplek:v
---

Kelas XII IPS 2

Kelas yang awalnya sunyi senyap langsung rusuh akibat mendapat kabar kurang sedap dari anak paling rusuh di kelas. Ditambah lagi dengan kedatangan bad boy jaman jahiliah yang mendadak jadi seleb mengalahkan kepopuleran Emak gue:v.

Skip lah

Raka yang baru muncul dari arah pintu menghentikan langkahnya, dia mengernyit heran melihat teman-temannya yang mendadak jadi berisik mengalahkan suara jangkrik di siang hari.

Mereka semua memperhatikan Raka dengan mata berbinar, seakan Raka adalah makhluk paling langka, maksudnya langka tidak berbuat dosa. Tapi mereka tidak lama memperhatikan Raka sebab, kabar dari tukang rusuh lebih urgent, daripada Penampakan Raka yang tumben-tumbennya mempesona.

Raka melanjutkan langkahnya untuk memasuki kelas dan dia terheran-heran kembali melihat kelakuan teman sekelasnya yang menjadi lebih agresif dari sebelumnya, tapi dia tidak ambil pusing, dia berjalan lurus kearah bangkunya kemudian langsung duduk tanpa melihat sekitar.

"Aneh, kenapa bangku gue terasa empuk," gumam Raka yang sedang duduk anteng di bangkunya.

Awww

Lah suara apaan tuh, gumam Raka.

Tapi tidak dia perdulikan.

Awww

Nyeremin anjir bangku gue, bisa ngomong.

Plakkk plakk

"SAKIT ANJIR!" teriak Raka yang mendadak dapat serangan tak senonoh dari belakang, membuat fokus penghuni kelas berpindah padanya, tapi hanya sementara. Ingat Raka bisa dikesampingkan! Alias tidak penting.

"Diem lo Nangka busuk," jawab sebuah suara dari arah belakang badannya.

Raka berbalik dan kaget melihat pemandangan cewek cantik, tapi sayang bukan jodohnya.

"Eh sayang, jangan marah atuh yang," ucap Raka cengengesan.

"Gimana gue enggak marah Nangka, lo sembarang duduk di paha gue," protes cewek tersebut.

"Kagak apa-apa atuh yang, itung-itung latihan mesra-mesraan, yang penting aku duduknya di paha kamu, bukan duduk dipangkuan illahi,"

"Pede gila, nyebut Ka nyebut" ucap cewek tersebut sambil menoyor kepala Raka dengan keras.

"Jahat banget sih Mik sama calon pacar," ucap Raka pura-pura kesal.

"Calon pacar ndasmu," kesal Mikha, "jangan sok kesal, jijik gue liatnya." Ucap Mikha geram.

Kemudian tangan Raka terulur kearah tangan Mikha, dia menggenggam nya dan mengelus tangan Mikha, tangan yang tadi sempat memukulnya. Sekalian Modus mumpung ada kesempatan.

"Mik." panggil Raka pelan seraya terus mengelus tangan Mikha dengan lembut.

"Apa!" jawab Mikha ketus. "Eh Lo ngapain pegang tangan gue bukan muhrim, haram!" ucap Mikha geram sambil melepaskan tangannya yang sempat di pegang Raka.

Playboy BukalapakWhere stories live. Discover now