72. Waiting For

460 71 60
                                    

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, dan seungsik baru saja bisa tertidur sepuluh menit yang lalu. Sedangkan seungwoo, masih duduk disamping seungsik yang tertidur. Seungwoo baru saja menenangkan seungsik, karna beberapa kali tadi seungsik mengalami kontraksi, walaupun belum terlalu sering.

"Istirahat ya sayang."
Ucap seungwoo sambil mengelus lembut kepala seungsik, kemudian dia mengecup kening seungsik.

Seungwoo berjalan keluar kamar mereka, dia turun menuju dapur untuk mengambil minum.

"Woo."
Panggil bunda kang yang melihat seungwoo didapur, dan membuat seungwoo menoleh.

"Gimana seungsik woo?."
Lanjut bunda kang mendekat kearah seungwoo, diikuti ayah kang dibelakangnya.

"Sik baru aja tidur bun. Tadi woo juga udah telfon mama choi, mama bilang gapapa karna kontraksinya belum terlalu sering. Nanti kalo udah terasa sepuluh atau lima menit sekali, kita bisa langsung bawa sik kerumah sakit."

"Hmm, yaudah kalo gitu. Ayah sama bunda juga stay, takut sik kontraksi lagi nanti. Kamu juga, jangan tidur terlalu pulas ya woo."

"Iya bun."
Jawab seungwoo sambil menganggukan kepalanya.

"Juno udah tidur bun?."
Lanjut seungwoo bertanya pada bunda kang.

"Udah woo, capek mungkin main sama ayah. Tadi dia mau kekamar kamu dan seungsik, tapi bunda gak kasih. Takutnya kamu masih sibuk urusin seungsik."

"Makasih ya yah bun, maaf woo jadi ngerepotin."

"Gak ngerepotin kok woo, juno kan cucu ayah."
Giliran ayah kang yang menjawab.

"Kalo gitu bunda sama ayah balik kekamar ya, kasian juno sendirian."
Ucap bunda kang.

"Iya bun."

..
..
..

Seungwoo kembali kekamar, kemudian dia memposisikan tubuhnya disamping seungsik. Tidak sampai sepuluh menit, mata seungwoo sudah terpejam. Hingga dua jam kemudian, seungwoo merasakan gerakan gelisah disampingnya. Perlahan seungwoo mengerjapkan mata, menoleh kesamping, dan melihat seungsik yang sedang duduk sambil mengelus perutnya, dan sesekali meringis pelan.

"Sayang."
Ucap seungwoo, kemudian dia refleks langsung duduk dan mengusap perut seungsik.

"Sakit lagi hmm?."
Lanjut seungwoo bertanya, sambil terus mengusap perut seungsik.

"Iya woo, sshh."

"Kok kamu gak bangunin aku sih?."

"Kamu keliatan capek banget, aku gak tega bangunin kamu."

"Dari kapan terasa lagi kontraksinya?."

"Dari setengah jam lalu. Tadi udah sempet ilang, tapi muncul lagi."

"Anak papa udah mau keluar ya?, udah gak sabar mau ketemu mama, papa sama abang juno, iya?."
Ucap seungwoo, sambil terus mengelus lembut perut seungsik.

"Sshh, tambah sakit woo."

"Kita kerumah sakit sekarang aja ya?, karna kontraksi kamu udah sesering ini. Kebetulan mama juga shift malam, dia stay disana."

"Iya woo."

"Kamu tunggu sebentar, aku ambilin jaket kamu, dan siapin keperluan kamu untuk dirumah sakit."

"Heem."
Jawab seungsik sambil menganggukan kepala.

Seungwoo dengan sigap mengambil barang-barang yang akan dibawanya kerumah sakit, lalu dia memakaikan jaket ketubuh seungsik, dan mereka bergegas untuk pergi kerumah sakit. Tak lupa seungwoo menghubungi mama choi terlebih dahulu.

Forever With You || ♡Complete ☑ ♡Where stories live. Discover now