Forever With You || ♡Complete ☑ ♡

40. Baby Moon 👶🌝🔞

❤❤
Warning
⚠
🔞

Seungsik meletakan anggur yang dia beli tadi sore keatas piring, kemudian dia membawakannya untuk seungwoo. Malam ini adalah malam kedua mereka didaegu, dan besok siang mereka akan kembali keseoul.

Seungsik membuka pintu kamar seungwoo, dengan piring yang berisikan anggur ditangannya. Seungwoo yang sedang sandaran dikasurnya menolehkan kepala, ketika melihat istri cantiknya yang masuk kedalam dengan senyum indahnya.

"Woo."
Panggil seungsik.

"Iya sayang."
Jawab seungwoo, kemudian dia menegakan tubuhnya ketika seungsik duduk disamping ranjang.

"Nih anggurnya."
Seungsik menyodorkan piring ditangannya mendekat kearah seungwoo.

"Suapin sayang."
Ucap seungwoo manja.

Seungsik memotek satu buah anggur dari tangkainya, kemudian dia menyuapkan anggur itu kemulut seungwoo. Seungwoo menatap dalam seungsik, dengan senyum yang terpatri diwajahnya.

"Manis kan woo anggurnya?."
Tanya seungsik sambil tersenyum.

"Manis yang, manis banget."
Jawab seungwoo sambil terus menatap dalam kewajah seungsik.

"Woo, kamu kenapa sih?."
Tanya seungsik.

"Kenapa apa yang?."
Seungwoo berbalik bertanya pada seungsik, tanpa melepaskan pandangannya sedikitpun dari seungsik. Sedangkan pipi seungsik sudah merona dibuatnya.

"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu woo?."
Ucap seungsik.

"Kamu cantik yang."
Jawab seungwoo sambil mengusap lembut pipi seungsik dengan ibu jarinya.

Seungwoo mengambil piring ditangan seungsik, kemudian dia meletakan piring itu diatas meja disamping kasurnya. Seungwoo kembali terfokus pada seungsik, tangannya meraih dagu seungsik, kemudian mengusap lembut bibir bawah seungsik.

CUUPPP...

Satu kecupan ringan diberikan oleh seungwoo, dibibir merah seungsik.

"Woo~."
Ucap seungsik pelan, dengan kening mereka yang masih menyatu.

Seungwoo menelus perut seungsik, kemudian dia berbisik~.

"Aku boleh nyapa anak kita didalem sini yang?."
Tanya seungwoo pelan, sedangkan seungsik yang paham maksud seungwoo hanya menganggukan kepalanya.

Setelah melihat respon seungsik, seungwoo langsung menarik tengkuk seungsik, kemudian dia menyambar bibir merah seungsik. Bibir keduanya saling bergerak, dengan seungwoo yang mendominasi ciuman yang kini semakin dalam dan panas. Seungwoo kembali menyandarkan tubuhnya dikasur, dan membawa tubuh seungsik duduk diatasnya, tanpa melepaskan ciuman panas mereka.

Seungsik menikmati ritme yang diberikan oleh seungwoo, hingga sekarang tangan seungsik sudah melingkar indah dileher seungwoo. Seungsik menikmati ciuman yang seungwoo berikan padanya, dengan lidah seungwoo yang sudah bermain didalam rongga mulut seungsik, dan menghasilkan suara yang mengisi ruang yang mereka tempati.

Seungwoo yang merasa seungsik hampir kehabisan oksigen, perlahan melepaskan ciumannya pada seungsik. Seungwoo tersenyum melihat wajah seungsik yang memerah, keduanya saling mengambil nafas setelah ciuman panjang mereka. Seungwoo memandang lekat mata indah seungsik, dia benar-benar sudah tidak tahan lagi untuk melakukan hal yang lebih.

Seungwoo kembali melumat bibir seungsik, dan kali ini bahkan lebih bernafsu dari yang sebelumnya. Tangan seungwoo sudah mulai masuk kedalam baju seungsik, dan merabah punggung mulus istrinya dengan posisi seungsik yang masih duduk diatas seungwoo. Seungwoo menggigit pelan bibir kenyal seungsik, sambil sesekali melumat bibir atas dan bawah seungsik bergantian.