45. Anger

806 79 34
                                    

Seungwoo menggendong tubuh seungsik kedalam rumah sakit, sesampainya didalam suster membantu seungwoo membawa seungsik keruang periksa.

Dijalan tadi minki sudah menelfon mama choi, karna minho yang fokus menyetir, jadi minho meminta tolong pada minki untuk menelfon mamanya. Sehingga setibanya mereka disana, seungsik bisa langsung ditangani.

Seungwoo merebahkan tubuh seungsik dibrankar, sambil menunggu mama choi yang sedang menuju ruang periksa. Seungwoo menatap wajah seungsik yang pucat, dia mengusap lembut kepala seungsik kemudian mencium kening sang istri.

"Kamu harus bertahan sayang."
Ucap seungwoo sambil mengusap lembut kepala seungsik.

"Kamu juga harus baik-baik ya nak, jangan tinggalin papa dan mama."
Lanjut seungwoo sambil mengusap lembut perut seungsik yang sudah membesar.

Krekk...

"Woo."
Ucap mama choi, sambil mendekat kearah seungsik.

"Ma."
Jawab seungwoo.

"Sebenernya ada apa?, kenapa seungsik sampai seperti ini?."
Tanya mama choi sambil memeriksa seungsik.

"Sus, tolong siapkan alat USG ya."
Ucap mama choi pada suster yang membantunya.

"Baik dok."
Jawab suster, kemudian dia bergegas menyiapkan alat yang diminta mama choi.

"Mama butuh penjelasan kamu setelah ini, sekarang kamu tunggu diluar. Mama mau periksa seungsik dulu."
Ucap mama choi pada seungwoo, kemudian mama choi menarik gorden diruang periksa.

Seungwoo berjalan keluar dari ruangan seungsik, dia mendekat kearah minho dan minki yang menunggu diluar. Kemudian seungwoo duduk tepat disebelah minho, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tenang woo, seungsik pasti baik-baik aja."
Ucap minho sambil memegang pundak seungwo.

"Gue takut bang, kejadian ini kayak dejavu buat gue. Gue takut kejadian twin keulang."
Jawab seungwoo sambil mengusap wajahnya gusar.

"Gue yakin seungsik pasti baik-baik aja, anak lu kuat woo. Persis papa dan mamanya, sekarang kita berdoa ya. Kita percayain sama tuhan dan mama yang sedang berusaha didalam sana."
Lanjut minho.

"Iya bang."
Jawab seungwoo, kemudian dia menegakan tubuhnya. Dan terus menatap kearah ruangan tempat seungsik diperiksa.

Setelah hampir dua puluh menit berlalu, pintu ruang periksa seungsik terbuka. Mama choi keluar dari ruangan itu, kemudian mendekat kearah seungwoo, minho dan minki.

"Ma."
Ucap seungwoo seraya berdiri dari duduknya.

"Sik gimana ma?."
Lanjut seungwoo.

"Kita bicara diruangan mama woo."
Jawab mama choi.

"Ma, minki boleh masuk keruangan seungsik?."
Tanya minki pada mama choi.

"Boleh sayang, setelah ini sik akan dipindakan keruang rawat inap. Kamu bisa kesana ya, minho yang antar nanti."
Jawab mama choi.

"Iya ma."
Jawab minki.

"Kak, yuk. Aku mau liat sik."
Ajak minki pada minho.

"Heem. Ma, woo kita keruangan sik duluan ya."
Pamit minho pada seungwoo dan mamanya. Kemudian dia menuju ruangan rawat seungsik

🌸🌸🌸🌸🌸

Seungwoo sudah berada diruangan mama choi, dia duduk berhadapan dengan tantenya itu.

"Apa yang terjadi sama seungsik sebenarnya woo?."
Tanya mama choi pada seungwoo, sedangkan seungwoo masih tetap menundukan kepalanya.

Mama choi sebenarnya sudah tau apa yang terjadi pada seungsik, terlebih lagi dia adalah seorang dokter. Hanya dengan melihat tubuh seungsik tadi, mama choi sudah paham kalau terjadi sesuatu yang buruk pada seungsik. Hanya saja mama choi ingin seungwoo menjelaskan permasalahan ini dengan sejelasnya.

Forever With You || ♡Complete ☑ ♡Where stories live. Discover now