14. Step One

704 91 60
                                    

2 minggu kemudian.

Fisik seungsik sudah sembuh total pasca keguguran yang menimpanya, namun untuk hatinya mungkin belum sepenuhnya melupakan kejadian ini. Apalagi dia harus kehilangan dua anak sekaligus.

Seungsik sudah mulai beraktifitas seperti biasa, seperti menyiapkan segala keperluan dan kebutuhan untuk seungwoo. Kecuali untuk urusan ranjangnya, karna dokter masih belum mengizinkan. Setidaknya hingga beberapa minggu kedepan, dan mereka juga sudah pulang kerumah mereka sendiri sekarang.

"Sayang."
Panggil seungwoo pada seungsik, yang sedang menyiapkan sarapan.

"Iya woo, kenapa?."
Saut seungsik sambil mengoles selai diatas roti.

"Ponsel aku dimana ya?, kamu liat gak yang?, aku lupa."

"Tuh ponsel kamu."
Ucap seungsik sambil melirik sofa ruang tamu mereka.

"Astaga, kok ada disini ya."

"Kamu yang tinggal semalem disitu, aku udah bilangin. Kamu iya-iya aja jawabnya."

"Hehe... Aku lupa yang."
Ucap seungwoo sambil mengecup pipi seungsik.

"Jangan keseringan lupa, kamu belom tua loh woo."

"Iya... Iyaa sayang ku. Oiya yang, aku mau ngomong sama kamu."

"Mau ngomong apa?."
Tanya seungsik sambil meletakan roti dipiring seungwoo.

"Waktu itu kamu izin sama aku buat siaran radio lagi kan?."
Ucapan seungwoo, membuat seungsik menatap kearah suaminya.

"Iya, kamu izinin aku?."

"Iya, aku izinin."

"Beneran?, kamu serius kan woo?."

"Iya sayang, aku izinin. Tapi kamu harus janji sama aku, jangan sampe kamu kelelahan ya. Apalagi kalo kamu sampe sakit, aku pasti bakalan suruh kamu langsung berenti siaran."

"Iya woo, aku janji."
Ucap seungsik sambil tersenyum, kemudian dia mendekat kearah seungwoo dan mencium pipi seungwoo.

"Coba kamu tanya wooseok, kemaren jinhyuk bilang kalau dia masih butuh dj untuk radionya. Mungkin nanti dia bakalan chat kamu."

"Heem. Makasih ya woo."
Seungsik mengecup singkap bibir seungwoo.

"Iya sayang."
Jawang seungwoo sambil mengusap lembut kepala seungsik.

Setelah selesai sarapan, seungsik mengantar seungwoo yang bersiap berangkat kerja.

"Hati-hati dirumah ya sayang, kalo ada apa-apa langsung telfon aku."

"Iya woo."

Kemudian seungwoo mendekatkan wajahnya kewajah seungsik, kemudian menempelkan bibirnya kebibir seungsik, sambil memberikan sedikit lumatan pada bibir istrinya. Beberapa menit kemudian seungwoo melepaskan ciumannya dibibir seungsik.

"Aku berangkat ya sayang."

"Iya, hati-hati dijalan ya woo."
Ucap seungsik sambil melambaikan tangannya kearah seungwoo.

Setelah seungwoo berangkat, seungsik masuk kedalam rumahnya. Kemudian mengambil ponselnya, dan bersiap menghubungi wooseok. Tetapi, belum sampai dia mendial nomor ponsel wooseok, ponselnya sudah berbunyi terlebih dahulu.

Dddrrrtttt...

Wooseok Calling...

"Halo seok."

"Halo sik. Sik, seungwoo udah bilang ke lu?."

"Masalah radio?."

"Iyaa, kemaren gue suruh jinhyuk bilang seungwoo."

Forever With You || ♡Complete ☑ ♡Where stories live. Discover now