17

29.2K 2.9K 281
                                    







Selamat membaca


Fian yang baru masuk ke dalam kamar mengernyit melihat notifikasi dari Ethan. Sekarang di rumah tinggal dirinya sendiri teman-temannya sudah pamit pulang sejak sejam yang lalu.

Fian membuka pesan dari Ethan dan membacanya.

Ethan:
Gue mau lo yang balas 'dia', Gimanapun caranya, Terserah. Kalo lo mau icip atau mungkin mau lebih, Gk papa. Asal jangan ada yang tahu termasuk anak-anak. Lo main bersih aja.

Fian kembali membaca ulang pesan dari Ethan, lalu mengucek matanya berharap apa yang di kirim Ethan bukan mimpi.Fian menampar pipinya dengan keras.

Plak!

"Ssshh.. beneran sakit anjing." Gumamnya sendiri seraya mengusap pipinya yang ia yakini akan memerah.

Dia? Ah Fian ingat sekarang siapa dia yang di maksud oleh Ethan.

Al.

Ethan menginginkan dirinya membalas perbuatan gadis itu? Jika ya, katakan selamat padanya karena Ethan telah memberinya jatah di saat dirinya sedang suntuk dan belum ada yang menemani tidurnya selama dua hari ini.

Dengan senyum yang mengembang Fian kembali membuka ponselnya yang sempat mati, lalu membalas pesan Ethan dengan cepat.

Fian:
Gampang🤤

Fian terkekeh geli saat melihat emot yang ia kirimkan pada Ethan.

Dengan senyum yang merekah seraya berjalan ke arah ranjang tanpa membuka kaosnya Fian langsung berbaring telungkup di ranjang dengan kaki yang menjuntai ke bawah.

Surga dunia menunggumu, Fian.

————-

Paginya Ethan bangun lebih dulu, melihat Oliv yang masih tertidur. Membuat Ethan mengurungkan niatnya untuk ke sekolah.

Setelah mengecek suhu panas gadisnya yang sudah sedikit menurun, Ethan langsung bangkit berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Ethan keluar dengan tubuh yang lebih segar, cowok itu menatap Oliv yang masih menutup mata.

Ethan menghela nafas, dia merindukan gadisnya ketika menjadi galak. Ethan tidak menginginkan Oliv seperti ini, walapun satu sikap Oliv yang manja itu bener-bener membuat Ethan ketagihan.

Tapi tetap saja Ethan tidak bisa melihat Oliv terbaring lemah seperti itu.

Ethan berjalan ke arah Oliv, mengecup bibir dan kening Oliv. Setelah itu keluar dari kamar ini, Ethan akan turun ke bawah dan berniat membuat sesuatu untuk Oliv.

Ethan langsung keluar tanpa memakai baju, dia hanya mengenakan celana pendek yang berbahan kain biasa.

Ethan sedikit tenang, mengingat rumah ini tidak memiliki pembantu. Sebenarnya Ethan tidak tahu pasti, tapi sejak kemarin dia berada disini. Ethan tidak melihat pembantu seorangpun kecuali pak satpan yang berada di depan, dan mungkin supir satu lagi.

Saat sudah berada di undakan anak tangga terakhir, Ethan melihat Ica yang sedang memakai sepatu lengkap dengan seragam sekolah.

Ethan's story 'About Oliv' (Completed)Where stories live. Discover now