17 | Three Words

239 27 23
                                    

Hai hai! Kalian apa kabar? Semoga baik yaa.

Happy Reading!!

How to say I love you before you go.

New Hope Club - How To Say I Love You

++++

San Francisco, California, USA.

anonymous

Saat dia masih bersama yang lain, apakah mengungkapkan perasaanmu adalah hal penting?

Adam membuang napas, harap-harap cemas setelah menekan tombol enter. Pertanyaan yang ia ajukan baru saja terkirim, tinggal menunggu apakah ada yang bersedia menjawab pertanyaan sampahnya.

Ini pertama kalinya Adam mengirim pertanyaan pada aplikasi yang difungsikan untuk saling memberi serta menjawab pertanyaan. Bagusnya, aplikasi ini punya fitur anonymous—tanpa nama, baik bagi penanya atau penjawab. Selama ini Adam hanya membaca-baca kisah hidup para penggunanya untuk mengisi waktu luang sebelum tidur.

Tiga menit, lima menit, sepuluh menit. Adam masih setia menunggu sembari menikmati segelas jus dingin. Entahlah, akhir-akhir ini Adam mulai merasa putus asa pada Georgia. Jelas sudah tidak ada yang bisa ia harapkan, Georgia sudah cukup bahagia bersama Nathan.

Adam ingin sekali berhenti, ia takut rasa cintanya berubah menjadi obsesi. Adam memang mencintai Georgia sedalam itu, namun ia masih cukup waras untuk membedakan antara cinta dan obsesi. Hanya antisipasi, sebaiknya sebelum itu terjadi ia harus segera melupakan perasaannya pada Georgia.

anonymous

Katakan, kurasa dia akan mengerti.

anonymous

Jika dia baik padamu, cobalah terbuka. Aku mendukungmu!

double d

Dude, ingin bicara denganku? Aku pernah berada di posisi yang sama.

Dari tiga balasan yang baru saja masuk, Adam tertarik dengan balasan terakhir. Dengan cepat ia menekan tombol kirim pesan pada si penjawab.

me : Hey!

double d : Ingin bicara lewat fitur panggilan suara? Aku pria 30 tahun.

me : OK! I'll call you.

"Tampaknya kau nyaris putus asa ya?" ujar suara di seberang sana tak lama setelah panggilan terjawab.

"Ceritakan bagaimana kau melewatinya."

"Aku tidak ingin banyak bicara karena waktuku terbatas. Dulunya aku juga berada di posisi seperti itu. Sekitar tiga atau empat tahun, entahlah. Aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku. Dia terkejut, itu wajar. Setelahnya aku baru bisa lepas, menjauh. Dia sudah tidak lagi berasang di kepalaku. Jika keadaan memungkinkan, saranku katakan saja. Bicara baik-baik, jangan rusak hubungan mereka. Hanya itu. Ada yang ingin kau tanyakan?"

"Tidak, terima kasih. Akan kucoba suatu hari nanti."

"Okay! Selamat malam."

Panggilan terputus. Adam langsung bersandar lemas pada kursi. Apakah ini saat yang tepat untuk menggunakan opsi terakhirnya? Dibandingkan penolakan, Adam lebih takut hubungan pertemanannya hancur berantakan. Sebagai orang yang menyatakan perasaan, mungkin setelahnya ia bisa bersikap biasa saja. Namun bagaimana dengan Georgia? Pasti tak akan lagi sama.

Ocean Eyes (COMPLETED)Where stories live. Discover now