2 | Invisible

390 53 10
                                    

Halo, apa kabar? 

Ngga mau bicara banyak sih, tapi hari ini aku double update. Kemarin habis nyoba bangun feeling ke cerita ini susah banget. Sekalinya dapet eh keterusan.

Happy Reading!

In a foreign place. Are you happy now?

Zedd, Elley Duhe - Happy Now

Adam mencoba mengatur napas, setelah ia turun dari treadmill

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Adam mencoba mengatur napas, setelah ia turun dari treadmill. Bulir-bulir keringat membasahi area wajahnya. Saat hendak minum, layar ponselnya menyala, menampilkan satu pesan yang baru saja masuk.

Georgia Smith : Adam...

Adam baru akan mengetik untuk membalas pesan. Namun aksinya didahului oleh panggilan masuk dari si pengirim pesan.

"Adam, kau di mana?"

"Gym."

Hening selama beberapa detik. "Bo-boleh aku ke sana?" Suaranya terdengar ragu.

"Kita bertemu di kolam renang saja. Aku sudah selesai di sini."

"Oke. Jangan ke mana-mana," ancamnya dalam konteks bercanda.

Lebih dari empat puluh menit Adam menunggu. Entah sudah berapa kali ia berenang bolak-balik namun gadis itu tak kunjung tiba. Jika dia berangkat dari apartemen, seharusnya hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit. Jika pun gadis itu berangkat dari tempat kerjanya, maka waktu tempuh paling lama sekitar dua puluh menit.

Adam berniat untuk kembali berenang. Apabila dalam tiga kali putaran gadis itu tak kunjung datang, maka ia akan pulang. Masa bodoh dengan omelan Georgia. Adam sudah lelah untuk menunggu.

Kepala Adam baru saja masuk ke dalam air ketika teriakan kencang nyaris membuatnya terkejut. Georgia berlari di sisi kolam dengan tas yang disampirkan di tangan kiri dan tangan kanannya, menggenggam bungkusan berwarna putih. Melihat Georgia yang berlari tanpa dosa membuat Adam bergidik ngeri, membayangkan gadis itu tiba-tiba terpeleset.

"Maaf membuatmu menunggu," sesal Georgia yang berjongkok di sisi kolam. "Lanjutkan saja, aku akan duduk di—."

"Aku sudah selesai," potong Adam sembari naik ke tepian.

Georgia mengekori Adam yang berjalan menuju tempat di mana tasnya diletakkan. Laki-laki itu mengambil handuk lalu mengeringkan kepalanya. Adam mengambil botol air mineral yang masih utuh dan menyerahkannya pada Georgia.

"Untukmu."

Georgia menerima pemberian Adam, walaupun sebenarnya ia sudah membawa air minum sendiri. Melihat Adam yang mulai merapikan isi tasnya, membuat Georgia teringat akan makanan yang sempat dibelinya sebelum datang kemari.

"Aku punya makanan. Kau ingin menghabiskannya di sini atau di apartemenmu?"

"Di sini saja. Bukalah, aku sudah lapar."

Ocean Eyes (COMPLETED)Where stories live. Discover now