8 | Crush On You

310 44 23
                                    

Halo, Georgia update! 

Kalian apa kabar? Happy weekend ya!

Happy Reading!!

Baby, you're like lightning in a bottle. I can't let you go now that I got it.

BORNS - Electric Love

San Francisco, California, United States

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

San Francisco, California, United States.

Georgia tengah duduk santai di atas kursi, dengan kedua kaki yang saling menyilang. Pada masing-masing telinganya sudah terpasang airpods, membuat Georgia tuli dengan keadaan ricuh di ruangannya. Matanya fokus pada layar komputer, membalas pesan dari mereka yang bertanya-tanya soal merchandise milik Eternal Edge.

Kemarin lusa Eternal Edge sengaja memberi kejutan untuk para penggemarnya, dengan memproduksi merchandise unik yang terbagi dalam beberapa paket. Hari ini, tepatnya dua jam lalu, pemesanan merchandise mulai dibuka. Eternal Edge tidak berharap banyak, mengingat ini adalah pertama kalinya mereka melakukan penjualan barang. Namun dugaan itu salah besar. Pesanan membludak, membuat tim khusus merchandise nyaris kewalahan, sehingga mereka meminta bantuan anggota di luar tim.

Jari-jari Georgia bergerak cepat di atas keyboard. Otaknya juga berpikir keras untuk memberi balasan seramah mungkin. Saking fokusnya, Georgia sampai tidak menyadari jika seseorang sudah duduk di sebelahnya. Hamish yang merasa diabaikan, langsung mencabut airpods Georgia tanpa permisi.

Hamish menjulurkan sedikit lidahnya, bertujuan untuk mengejek Georgia. Sayangnya Georgia tak peduli. Ia hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Sombong sekali. Jika kau masih mengabaikanku, aku akan membongkar bahwa kau kekasih Nathaniel Bayer," ancam Hamish. "Boom!"

Georgia tahu itu hanya sebuah candaan, namun tetap saja ia merasa terancam. Tidak untuk sekarang. Georgia belum siap. "Jangan macam-macam denganku!" balasnya memberi peringatan.

"Kau fokus sekali hingga lupa waktu."

"Aku? Lupa waktu?"

Hamish mengangguk sehingga membuat Georgia menyadari sesuatu dan mengumpat pelan.

"Kita belum terlambat 'kan?" tanya Georgia panik sembari merapikan mejanya.

"Kurasa masih ada cukup waktu. Terlambat sedikit tidak masalah."

Masih dengan situasi yang panik, Georgia meminta izin untuk pergi meninggalkan ruangan bersama Hamish. Di area parkir Georgia bisa melihat Summer yang sedang menatapnya tajam, dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Tepat waktu sekali Mrs. Bayer," sarkas Summer dengan sedikit godaan.

"Smith," tekan Georgia. "Namaku masih Georgia Smith."

Ocean Eyes (COMPLETED)Where stories live. Discover now