5 Days of Snow: Niji x Reader

879 97 26
                                    

First Day – Warm

Niji mendongak ke atas. Bulir-bulir salju mulai turun dari langit kelabu, dan meskipun tidak deras, suhu udara lumayan menggigit jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pemuda itu menghirup udara dalam-dalam, menahan sejenak sensasi dingin di paru-parunya, lalu menghembuskannya. Ramalan cuaca memang tidak pernah meleset. Niji mengambil syal yang disimpan di dalam tasnya, lalu melingkarkannya ke lehernya.

Di sekitarnya ramai orang berlalu-lalang, ada yang berusaha menghindari salju, ada pula yang dengan bahagianya menyambut salju, seperti seorang gadis yang tengah berlari menujunya saat ini. Gadis itu berlari dengan semangat, sesekali melompat dan menangkap bulir salju di udara. Mengenakan sailor coat berwarna biru gelap, gadis itu malah tidak tampak kedinginan sama sekali.

Begitu sampai di depannya, gadis itu tersenyum lebar. "Selamat siang, Niji!"

"Siang,"jawab Niji. Meneliti pakaian gadis itu lamat-lamat, lalu menghela napas. "Kamu tau 'kan hari ini akan turun salju?"

"Iya, aku tau, kok. Kenapa memangnya?"

"Kamu nggak kedinginan dengan memakai baju kayak gitu?"Mengenakan sailor coat, rok pendek sejengkal di atas lutut, dan stoking hitam. "Kamu juga nggak memakai syal atau jaket."

Cengiran lebar terlukis di bibir gadis itu. "Hehe, aku sengaja! Lagipula, saat ini juga 'kan nggak terlalu dingin—hachii!"

Niji cuma bisa geleng-geleng kepala. Gadis di depannya memang keras kepala. Pakaian semacam itu mana bisa menghalau dingin. Lihatlah, setelah bersin pun pipi dan hidungnya memerah.

"Bohong,"kata Niji akhirnya. Dia melepas syalnya dan mengalungkannya ke leher gadis itu. Mata [e/c] gadis itu membulat, dia mendongak dan menatap Niji bingung.

"Pakai itu."

"Tapi, nanti Niji pakai apa?"

"Sudah, aku tidak apa-apa. Aku lebih tahan dingin dibandingkan denganmu."

"Nanti kalau Niji bersin-bersin, aku tidak mau tanggung jawab loh, ya?"

"Iya, bawel. Cepat pakai."

Ketika gadis itu selesai memasang syal biru tua milik Niji, Niji segera meraih tangannya dan menggenggamnya. Keduanya pun berjalan beriringan.

"Hehe, dengan ini Niji merasa hangat?"

"Ya."

Second Day – Snowball Fight

Salju turun masih tidak terlalu deras. Tapi, cukup untuk membuat jalanan, halaman, pohon, rumah, dan berbagai permukaan lainnya tertutup salju. Beberapa anak dengan semangat mengeruk salju untuk menjadikannya boneka salju. Setiap rumah atau toko pasti memiliki sedikitnya satu boneka salju sekarang, dengan syal warna-warni di lehernya dan pernak-pernik lain yang disematkan.

Suasana musim dingin saat ini begitu ceria. Penuh dengan canda dan tawa—

Buk! Sebuah bola salju mendarat di punggungnya. Niji meraba punggungnya, dan ternyata basah akibat salju itu. Dia menoleh ke si pelaku dan menatapnya tajam. Dia mendapati seorang gadis bersurai [h/c] tertawa lebar seraya menyiapkan sebuah bola salju lagi, dan bersiap melemparkannya pada Niji lagi.

"Niji, ayo main!"katanya riang. Saat ini dia tampak seperti bocah berumur lima tahun, berjingkat-jingkat di atas salju dan berputar dengan gembira. "Salju disini banyak, loh. Wajib hukumnya main lempar salju."

"Tapi tidak wajib lempar untuk mengejutkan orang, 'kan?"Niji mengeruk salju dan membulatkannya.

"Habis, Niji dari tadi ngeliatin aja! Ngapain diliatin?"balas gadis itu tidak terima.

One Piece Short Story CollectionWo Geschichten leben. Entdecke jetzt