10. Mogok

169K 18.1K 656
                                    

Queenzie bersenandung menirukan lagu Stuck With You milik Justin Bieber dan Ariana Grande yang sedang berputar. Hari ini dia berangkat lebih awal karena ada mata kuliah Dhaffi di jam pertama. Queenzie tidak mau nyawanya diambil lagi oleh Dhaffi karena dia datang terlambat. Queenzie juga malas jika harus mengerjakan tugas yang banyaknya minta ampun. Mungkin kemarin Dhaffi masih berbaik hati mau membantunya mengerjakan tugas yang dia berikan, tapi belum tentu Dhaffi mau membantunya lagi jika Queenzie mendapat hukuman berupa tugas karena kesalahan yang sama.

Mobil Queenzie melaju dengan kecepatan sedang di jalanan yang lenggang. Ini bukan jalan utama jadi kendaraan yang melewatinya pun tidak begitu banyak.

Kali ini Queenzie membawa mobil sendiri bukan karena dia meninggalkan Kenzo, tapi karena Kenzo lebih memilih menjemput pacarnya dari pada menebengi Queenzie. Mereka baru saja jadian kemarin, jadi Kenzo masih bersikap manis. Namun, Queenzie yakin itu tidak berlangsung lama. Satu minggu kemudian pasti Kenzo akan meninggalkannya. Dia tidak ada bedanya dengan Billy, sama sama fuckboy.

Wajah Queenzie yang tadinya ceria itu seketika panik saat mobilnya melaju dengan tersendat-sendat. Tidak lama kemudian mobil itu mogok, membuat Queenzie ingin menangis saja. Kenapa mogoknya harus hari ini? Tidak bisa kah mobilnya mogok besok saja atau paling tidak nanti saja saat perjalanan pulang? Kalau seperti ini, nyawa Queenzie yang akan terancam.

Queenzie membuka mobilnya dengan kasar. Tidak lupa dia menyambar ponselnya yang berada di dashboard. Moodnya yang tadi sempat naik sekarang langsung turun drastis. Jika sudah seperti ini, keinginan untuk kembali pulang lebih besar dari pada melanjutkan perjalanan ke kampus. Lagi pula, memang dia mau melanjutkan perjalanan dengan menggunakan apa kalau mobilnya saja sedang diam di tempat.

Queenzie menyandarkan tubuhnya di kap mobil. Dia mencari kontak satpam rumahnya lalu menghubunginya. Queenzie memintanya untuk mengambil mobilnya, sedangkan dia akan ke kampus menggunakan taksi.

Selama menunggu taksi lewat, Queenzie mencoba menghubungi Calvin. Siapa tahu cowok itu belum berangkat. Kalau benar Calvin belum berangkat, Queenzie akan memintanya menjemputnya di tempat dimana sekarang dia terdampar dari pada Queenzie harus naik taksi.

Sampai panggilan ketiga, Calvin belum juga mengangkat telepon Queenzie. Queenzie yang sudah kesal pun menyerah menghubunginya. Di saat seperti ini, kedua bodyguard-nya itu malah tidak bisa diandalkan.

“Lo kenapa harus mogok sekarang, sih?” rengek Queenzie mengeluhkan sikap mobilnya yang sedang merajuk sampai tidak mau jalan. Ini juga kesalahan Queenzie yang lupa membawanya ke salon untuk perawatan. Salon yang dimaksud disini adalah bengkel. Queenzie menyebutnya salon karena nama bengkel terlalu manly untuk mobil Queenzie yang feminine.

“Lo gak tahu apa kalau jam pertama kelasnya si dosen pencabut nyawa. Terus, gimana nasib gue habis ini?”

“Kalau nyawa gue berkurang satu lagi, gue jual lo. Gue ganti sama mobil yang lebih kooperatif. Biarin, biar disiksa lo sama tuan baru lo! Gue yakin gak ada yang bisa ngerawat lo lebih baik dari gue.” Queenzie bersedekap dada dengan melirik lampu mobilnya tajam seolah itu mata dari mobilnya.

Andai mobilnya bisa menjawab, pasti dia akan membalas ucapan Queenzie yang tidak sesuai fakta. Queenzie bilang hanya dia yang bisa merawat mobilnya dengan baik padahal untuk membawa mobilnya ke bengkel saja dia lupa.

Tanpa Queenzie sadari, ada seseorang yang sedari tadi berdiri di belakangnya dan menjadi pendengar dari dumelannya yang ditujukan untuk mobilnya.

“Apa kamu segitu tidak punya temannya sampai mengobrol dengan mobil?” sindir Dhaffi. Dia tadi melihat mobil Queenzie berhenti di pinggir jalan. Karena mengira Queenzie akan bolos di mata kuliahnya, jadi Dhaffi menghampirinya berniat untuk menciduknya. Namun saat Dhaffi sudah berdiri di belakang cewek itu, dia malah mendapati Queenzie sedang mengobrol dengan mobilnya.

Hello, Mas Dosen! (TERBIT) Where stories live. Discover now