They Know 👂

8K 810 63
                                    

"Mau ngapain lo? Jangan asal ngotak ngatik hp Sera ya, Ji." ucap Jenovan.

"Dem bisa gak? Masih aja bela Sera, kalau cinta ama Keira harusnya gak bela Sera. Aneh." ucap Aji yang pandangannya masih tetap pada hp.

Jeno hanya terdiam dan memilih mengalah.

"Shit, gua gak nemu apa-apa."

Aji menyerah.

"Sebenarnya apa yang lo cari?" tanya Naresh.

"Gue curiga aja kalo Sera biang nya dari kasus ini."

"Hahaha ya kali Sera. Dia kan partner gua, otomatis perusahaan dia juga terancam, mana mungkin dia ngelakuin hal kayak gitu sih?" Jeno tertawa mendengar Aji.

"Iya bukan dia, tapi kaki tangan nya yang bergerak. Dia mah cuman duduk manis kasih perintah doang, bayar, selesai." ucap Aji.

"Woi udah kek jadi ini sekarang kita ke Bandung aja langsung." ucap Hasta.

"Iya nih, gue takut aja adek gue kenapa-napa." ucap Regas.

Mereka pun bersiap pergi keluar. Jeno kembali ke kamar Sera untuk meletakkan ponselnya Sera.

Selagi Jeno, ke kamar Sera mereka mulai berbicara.


"Kak Mahen, lo udah kasih tau Kak Jenovan soal yang di bar tadi?" tanya Zie.

"Belum."

"Kasih tau sekarang aja apa gimana?" tanya Reva.

"Apa?" tanya Jeno.

"Eh iya gimana tuh hasilnya?"

Naresh yang ingin tau juga.

"Baiknya nanti aja deh bicarain. Fokus nyari Keira aja. Kasihan kan ntar pulang terlalu malem orang tua kalian pada cemas." ucap Mahen.

"Iya sih. Yodah." ucap Aji.

Mereka pun menunggu Jeno.

Ketika sedang menunggu, tiba-tiba Jeno berlari dari lantai atas menuju lantai bawah.

"Gengs gawat sumpah." Jenovan tampak panik.

"What?" tanya Lula.

"Kenapa bang?" tanya Zidan juga.

"Tadi ada nomor yang gak di kenal nelfon ke nomor Sera. Gue gak tau siapa tu orang tapi gak gue angkat." ucap Jeno.

"Rekan kerja nya kali bang, Sera kan juga orang sibuk sama kek lo." ucap Zidan.

"Gak sampe disana juga, gak lama dia ngirim pesan."

"Pesan? Pesan apaan? Gue mau liat sumpah."

"Nih tadi gue foto pake hp gue."

Jeno menyerahkan ponselnya pada Mahen.

Mereka pun sama-sama melihat. Isi pesannya seperti ini:

 Isi pesannya seperti ini:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HOT CEO [END] Where stories live. Discover now