Brother 💙

7.8K 822 87
                                    

"Woi!" teriak Aji.

Mereka semua sedang berada di rumah Regas. Termasuk teman-teman Keira juga.

"Kenapa, Aji?" tanya Reva.

"Gila, lo teriak di telinga gue sakit." ucap Zidan yang berada di samping Zidan.

"Apa sih, Ji?" tanya Naresh.

"Keira gak ada di rumah sakit. Bang, Keira hilang!" ucap Aji yang sangat panik.

"HAH?!"

"Nih lo liat semua, Mommy nya ngirim pesan ke gue dan lo liat dah ranjang nya emang kosong. Hp dia juga disitu."

Aji memperlihatkan ponsel nya pada mereka semua.

"Ah gak mungkin lah, keluar kali itu si Keira. Dia kan anaknya nekat." ucap Zie.

"Ya kali keluar tapi gak bawa hp dan infus nya masih ada. Kalo gak disitu ya dia mau kemana?" tanya Hasta.

"Cari sekarang nih?" tanya Aji.

"Eh tapi kita tadi ya sempat liat Sera telfonan sama seseorang kek marah-marah gitu di dalam kamarnya. Kita teropong tuh ke kamarnya" ucap Lula.

"Kok gue curiga Sera ya?"

"Sama, Dan. Gue juga." ucap Zie.

"Soalnya nih yaa dia tuh benci banget gak sih liat Keira? Gue gak tau juga ya dia benci karena apa." ucap Regas.

"Gimana jadinya? Cari malam ini gak?" tanya Naresh.

"Gini aja dah, yang cowo aja yang nyari. Cewe-cewe pada pulang aja." ucap Hasta.

"Ya udah deh." ucap Aji.

"Aku ikut kalian ya?"

Reva melihat ke mereka yang laki-laki.

"Jangan Va, biar kita aja."

"Tapi aku mau nyari Keira, Re."

"Gak kak, biar kita aja ini ntar lagi tengah malam." ucap Zidan.

"Va, percaya dah Keira gak bakal kenapa-napa. Gue yakin dia anak yang gak penakut lo liat aja kan dari watak dia kek gimana? Gak ke Jeno, gak ke Aji lah, gak ke teman-temannya lah bahkan sama gue aja di chattan sering di bully sama tu anak." ucap Hasta.

"Ya udah deh. Ntar kalo gimana nya kabarin aku ya."

"Iya."

"Yodah ayok kita berangkat, tapi nganterin cewek dulu." ucap Aji.

"Yok."

✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿

"Jadi gitu, Bang."

Selesai Jeno menjelaskan semuanya.

"Gak ada otak lo."

"Emang, Bang brengsek banget gue."

"Lo tuh gila harta atau gimana sih?"

"Gue pengen buat Papa bangga, Bang."

"Lo gak bersyukur tau gak, lo lebih di sayang daripada gue. Lo lakuin kesalahan pun lo bakal masih tetap di bela." ucap Mahen.

"Gak, Bang. Ini salah gue, gue yakin papa marah besar."

"Jenovan, dengan berita lo yang udah mabuk lah atau pergi ke bar ama cewe lah. Mau berita apa lagi? Berita Jeno perkosa seorang gadis dalam keadaan mabuk? Jeno hamilin anak gadis orang? Gila tau gak, itu yang buat image lo jelek di mata keluarga dan orang-orang. Itu yang buat papa sama mama bakalan marah sama lo. Mereka gak bakalan marah kalau lo hilangin berkas perusahaan lo sama Sera itu. Gue yakin papa tuh gak bakalan marah ke lo tentang perusahaan, tapi mereka bakal kecewa dengan perbuatan lo yang kek gini, Jeno. Lo tuh dari kecil udah di didik ke hal positif loh, Jen. Bahkan gue juga."

HOT CEO [END] Where stories live. Discover now