Threat Message 📩

7.8K 770 45
                                    

Tak!

"Lo dengerin itu semua."

Mahen memberikan ponsel nya kasar ke atas meja kantor Jeno.

"Apaan nih?" tanya Jeno.

"Lo dengerin semuanya, Jen."

Jeno menekan tombol play pada ponsel Mahen.

Jeno bisa dengar semua percakapan Mahen dan Sera tadi termasuk rahasia nya. Dia mendengarkannya dengan serius.

"What the fu-." umpat Jeno.

"Lo lihat itu kan? Masih mau nuduh Keira lo?"

"Lo sengaja mancing dia? Gila lo bang, berani amat." ucap Jeno.

"Ya iyalah. Dan ntar malem waktunya gue jalanin misi utama." ucap Mahen.

"Apaan?"

"Gue bakal ketemu sama dia di bar. Disitu gue bakal mancing dia buat ngaku kalo anak yang di kandung nya itu bukan anak lo."

Jeno hanya mengangguk.

"Gini Jeno, gue fokus ke Sera, temen-temen lo fokus ke si pelaku dan lo sendiri fokus sama Keira. Lo cari dia sampai dapet. Gimana pun caranya lo harus temuin Keira. Gue yakin semua ini ada hubungannya juga sama Sera." jelas Mahen.

"Gue kalau terjadi sesuatu sama Keira, gue gak bisa maafin diri gue sendiri, bang." ucap Jenovan.

"Oke, kita mulai malam ini. Sebaiknya lo temuin temen-temen lo dan ngomong baik-baik sama mereka."

"Ya bang."

"Gue yakin lo bisa, Jen. Lo juga jangan pergi sendiri, bawa dua orang gitu buat jaga-jaga kalau lo kenapa-napa." ucap Mahen."

"Oke." ucap Jeno.

✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿

"To...long..."

Keira merintih kesakitan di dalam ruangan yang terkunci itu.

"To...long..."

"Woi kenapa tuh anak?" tanya salah satu penjaga di depan pintu.

"Gak tau gue. Masih sakit kali kepalanya."

"To...long."

"Udahlah biarin aja. Gak usah di dengerin."

"Iya iya."

Keira merasakan lapar dan kepalanya yang sakit itu akibat ulah Sera waktu itu. Untuk bergerak saja gadis itu tidak bisa. Hanya bisa menangis dan menangis terus tentu saja hanya membuang tenaga lagipula tidak akan ada yang menolong nya.

Keira kesal pada orang-orang terlebih Jeno. Kenapa tidak ada siapapun dari mereka yang mencari? Bahkan Sera tampak tidak panik, itu pertanda bahwa tidak ada yang curiga pada Sera.

"Laper." rintih Keira.

"Gue kangen Daddy dan Mommy."

"Gue kangen temen-temen. Gue juga kangen sekolah, gue kangen Aji juga."

"Gue kangen Jenovan. Jeno...lo gak mau nolong gue kah, Jen?"

Brak!

Pintu itu terbuka kasar dan menampilkan sosok wanita yang sedang menatap nya datar.

HOT CEO [END] Where stories live. Discover now