"Alena kamu belum siap sayang" tanya Mira mamanya Alena.

"Sudah bu, mba Alena sudah siap" jawab sang perias.

"Cantik nya putri mama"

Alena hanya bisa tersenyum menahan Air mata nya.

"Biar Vina aja tan yang bawa Alena turun"

"Yasudah mama turun dulu yah sayang" Mira pun segera turun le bawah karna pengantin mempelai pria sudah tiba.

"Sabar yah Al, gue yakin lo bisa ngelewatin ini semua" ujar Vina sambil mengeluas punggung Alena.

Alena hanya tersenyum ia tak bisa berkata apa apa karna Alena menahan air mata nya agar tidak jatuh dan membuat sungai kecil di pipinya.

"Yaudh yuk turun biar gue bantu" ujar Vina sambil menggandeng tangan Alena.

Alena dan Vina menuruni anak tangga satu persatu.

Devian pun yang melihat dua gadis cantik turun dari atas, tapi pandangan nya mengarah ke wanita yang berpakain gaun yang ia pilih,  begitu takjub dengan kecantikan nya, yang membuat Dev tak bisa berkedip.

"Woi segitu nya lo kak, ngelihat temen gue" ujar Gavin mengagetkan Dev yang sedang terpesona oleh kecantikan Alena.

"Ganggu aja lo Gav" ujar Dev menyingkirkan tangan Gavin dari bahunya.

"Kak jangan pernah lo sakitin sahabat gue yh, dia anak baik baik" ujar Gavin  dengan pandangan ke arah dua gadis cantik di hadapannya.

Devian tak menjawab perkataan Gavin, namun Dev melihat ke arah Gavin.

° ° ° °

"Saya terima nikah dan kawinnya Alena Kezia Azzani binti Bram wibowo, dengan perangkat alat sholat di bayar tunai." ujar Devian dengan mantap.

"Bagaimana saksi, sah?"

"SAH"

"Alhamdulillah" terlihat kebahagia dari raut semua tamu yang menyaksihkan tak terkecuali orang tuanya.

"Kalau begitu cium kening istri mu"

Dev menatap Alena sejenak dan mendaratkan bibir nya di kening cewek yang ada di hadapannya yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

Saat bibir Dev tepat di kening Alena, Alena menetes kan Air matanya.

"Nah sekarang kamu cium tangan suami kamu."

Alena dengan patuh membawa tangan Dev kebibirnya.

Lagi lagi Alena meneteskan air matanya, setelah Alena mencium tangan Dev, Dev dengan segera menghapus air mata Alena yang membasahi pipinya yang mulus.

Alena teringat saat pertama kali ia mengenal Dev, dengan Dev mengotori seragam sekolahnya, Sangat menyebalkan.

• • • •

Setelah sepanjang hari yang melelahkan, akhirnya Alena dapat menyentuh kasur tersayangnya.

"Kapan kita pindah?" tanya Alena

"Besok kita pindah"

Alena mendelik tajam pada Dev.

"Packing sana"

"Gue cape kak, gue mau istirahat"ujar Alena merebahkan tubunya keatas kasur.

* * * *

Cinta Dalam Hujan.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin