Benar kata Vivi, Mas Bagas sedang di ruangan. Pria sibuk itu tengah bersantai makan roti bakar saat aku masuk ke dalamnya. Saking seringnya aku ke ruangan Mas Bagas karena ia adalah atasanku langsung, rasa sungkanku padanya semakin menipis. Mas Bagas yang dikenal karyawan Next sebagai bos besar yang merupakan duda berkarisma dan penuh wibawa, di mataku sudah seperti bos besar yang gemar mengerjai dan mengejekku. Ia adalah orang yang humble dan egaliter, hal itu yang membuatnya dikagumi oleh para karyawan, termasukku.
"Kenapa, Ne?" tanyanya saat aku sudah duduk di depan mejanya.
Kutarik napasku panjang kemudian membuangnya. "Mas, Mas Bagas pernah bilang ke saya, kalau saya merasa berat dan butuh bantuan, saya boleh bilang ke Mas Bagas," ujarku membuka topik. Pria di depanku langsung menaruh rotinya yang masih setengah kemudian melap tangannya dengan tisu.
"Maaf sekali, Mas. Bukannya saya nggak bisa menyelesaikan pekerjaan saya, tapi sepertinya mem-back-up 2 departemen sekaligus dan menjadi the only manager in HR team, lama-lama membuat saya kewalahan. Terlebih saya cuma punya 3 anak buah, itu sangat ironis dengan jumlah karyawan Next yang mencapai 1.000 orang," ujarku.
"Ada apa sih, Ne? Ane yang saya tahu itu nggak pernah ngeluh. Udah 2 bulan loh kamu jadi single fighter di HR. Kenapa baru sekarang bicara?"
Aku menimang sebentar sebelum akhirnya mengutarakan. "Singkatnya, yang mendorong saya datang sekarang ke Mas Bagas karena saya udah sering memendamnya. Tapi hari ini, saya benar-benar merasa mentok. Jadi, saya butuh sedikit uluran tangan Mas Bagas. Okelah kalau Mas Bagas nggak mau rekrut division head, tapi boleh nggak Mas, bantu saya aja satu hal untuk besok pagi," kataku.
"Kalau Ariadne udah ngomong begitu, biasanya ada sesuatu yang dia benar-benar butuh nih," ujarnya santai. Ya memang benar, Mas. Ini semua karenamu yang nggak mau rekrut division head.
"Besok ada jadwal psikotes. Seharusnya, Marta yang jadi PIC. Tapi udah beberapa hari Marta sakit, gejala typus. Sementara besok, Gita dan Vera, dua-duanya ada interview pagi-pagi. Mereka nggak mungkin jadi PIC ngegantiin Marta. Sementara, saya ada meeting pagi sama Tim Newst. Mereka nggak mau buat mundurin jadwal sampai after lunch," jelasku.
"Jadi kamu minta saya jadi PIC psikotes?" tanyanya dengan memicingkan mata tajamnya. Aku melongos. Mana mungkin.
"Nggak begitu, Mas. Kalau Mas Bagas yang jadi PIC, yang ada mereka semua keder diawas sama Bagaskara Mahendra," ujarku yang menuai tawa Mas Bagas. "Gita besok interview 1 orang kandidat untuk section head accounting jam 08.30. Setelahnya, dia harus interview calon pemagang yang pas itu Mas Bagas request. Kebetulan psikotesnya dimulai jam 9 pagi. Jadi ada dua hal yang bisa Mas Bagas pilih salah satu untuk bantu, membujuk tim Edgar untuk memundurkan meeting sampai after lunch agar saya bisa urus psikotes atau Mas Bagas mau interview calon pemagang? Cuma 1 orang kok, Mas. Please.." bujukku.
Mas Bagas terkekeh sebelum menjawabnya. "Saya pilih opsi kedua. Udah lama saya nggak interview orang, apalagi interview pemagang. Belum pernah saya. Kebetulan karena saya butuh sekali pemagang ini untuk research under saya, jadi saya butuh tau dia secara langsung. Sorry, Ane, saya nggak mau ambil opsi yang pertama. Lagi sensi dia semenjak kamu nikah," ujar Mas Bagas yang membuatku lega. Setidaknya, dia mau membantuku besok. Akan segera kususun jadwal dengan Gita, di mana aku akan meng-handle psikotes sebelum pukul 9, dan ia yang harus menyelesaikan interview-nya sebelum pukul 9.
"Ck. Terima kasih Bapak Bagaskara Mahendra. Betapa beruntungnya calon pemagang yang langsung di-interview oleh chief executive officer Next Television yang sangat terkenal ini," ujarku memuji sambil menggelengkan kepala menunjukkan mimik takjub.
YOU ARE READING
The Only Exception [END]
RomancePesahabatan yang dibangun Ane, Genta, dan Karen hancur lebur kala Karen-calon istri Genta-secara tiba-tiba membatalkan pernikahan saat persiapan sudah rampung 85%. Sakit hati Genta yang begitu mendalam serta kekecewaan Ane pada Karen, membuat trio s...
8. Anything for My Ane
Start from the beginning
![The Only Exception [END]](https://img.wattpad.com/cover/200767549-64-k174844.jpg)