1.7 || Without You ||

7K 367 29
                                    

HALOOOO

aku bikin ini lagi gabut bangettt, soalnya gaada yang dikerjain wkwkwkwk

yauda deh, cerita ini aku up buat ykka aja #yangkangankangenaja AHAHAA

enjoy guys!

ARLITA naik ke dalam mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi keluarganya, bersama dengan Ibu dan Suster pribadi Ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARLITA naik ke dalam mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi keluarganya, bersama dengan Ibu dan Suster pribadi Ibunya. Setelah berhari-hari dia pikirkan, akhirnya Arlita memantap keputusannya untuk pindah ke luar kota, dan mungkin dia akan menetap disana.

Arlita ingin menghilangian jejaknya dari Marvin. Untung-untung kalau dia bisa melupakannya. Karena hari ini saja dari pagi hari Arlita sangat merindukan Marvin.

Arlita juga tidak tahu kenapa, yang pasti dia tak berhenti memikirkan Marvin.

Arlita duduk dibagian depan-samping sopir. Dia membuka timeline Instagram-nya.

Terdapat sebuah postingan dari akun sekolahnya. Postingan dimana Marvin mendapatkan peringkat tertinggi ujian nasional di sekolahnya.

Arlita mengerutkan keningnya ketika masuk sebuah notifikasi video call dari teman dekatnya.

"ARRRR! NANTI MALAM LO IKUT PARTY ANAK-ANAK KAN?" Gizel berteriak, menerobos ketika Merolla baru saja ingin berbicara.

"Party apaan?"

"Kelulusan lah! Kan hari ini udah muncul tuh hasilnya. Nah anak-anak tuh ngerencanain party. Banyak yang nanyain lo nih! Apalagi Isaac, sampai kek orang kehilangan Emaknya tuh dia, nyariin lo mulu tiap hari! " jawab Merolla dengan semangat.

"Mau nen sama lo kali dia, Ta!" sahut Gizel bergurau.

"Dongo!" sentak Arlita. Ia menghembuskan napasnya. "Gak ah, gue gak ikut. Gue kan gak lulus," jawabnya bercanda.

Ketika raut wajah kedua temannya berubah, Arlita langsung tertawa. "Hahahaha, gue cuti dulu. Nanti tahun depan gue lanjut lagi sekolah, ngambil homeschooling palingan."

"Tapi lo ikut kan nih nanti malam?" tanya Gizel lagi, memastikan.

"Eumm.." Arlita terdiam, seakan-akan dia berpikir. "Gak deh kayaknya. Gue gak ikut."

"LOH KENAPAA??" Gizel melotot.

"Gue lagi dijalan, mau pindahan," jawab Arlita memberitahu.

"PINDAH??? KEMANA ANJIR?!"

"KOK LO GAK BILANG-BILANG SAMA KITA SIH TA?!"

Arlita terkekeh pelan. "Hahaha, sorry-sorry."

"Kalian kan tadi lagi pada dengerin yang pada khotbah, hahaha! Lulus semua kan lo pada?"

"Ta— ah! Gak asik lo! Gak kasih tau kita!"

"Masa lo pindah gak ada perpisahannya gitu sih?"

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang