2.1 || You & I ||

7.1K 380 95
                                    

LO PADA NAPA SI DISURU KOMEN SUSA BENERRRRRR 

aku angry angry lah sama kalian 

komen we komen dulu cepeetttt, kalo mau baca harus komen dulu! minimal 1 daaa wkwk

enjoy yupp

MARVIN berdiri sambil memandangi Arlita yang masih tertidur pulas diatas kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARVIN berdiri sambil memandangi Arlita yang masih tertidur pulas diatas kasurnya. Tubuhnya sengaja menghalagi matahari yang masuk dan menyoroti wajah Arlita. 

"Bangun!"

"Lo mau gua bangunin pake suara gua atau pakai bibir gua?" 

Gaya membangunkan seseorang memang beda-beda, namun Marvin yang paling beda. Orang-orang diluar sana atau laki-laki lain membangunkan seseorang dengan tangannya, seperti di tepuk-tepuk pipinya, di pencet hidungnya, atau di oyak-oyak kalau tingkat kepulasannya melebihi rata-rata. Sedangkan Marvin? Apa dia bilang tadi?

Mau bangunin Arlita pakai suaranya atau bibirnya?

Jelas Arlita langsung bangkit dari tidurnya dan duduk diatas kasur. Walaupun matanya masih terpejam, yang penting Arlita sudah bangun.

Matanya terbuka ketika Marvin menciumnya dengan singkat. "Morning kiss," ucapnya disaat Arlita masih belum terkumpul nyawanya.

Laki-laki itu terkekeh sambil membawakan totebag belanjaan untuk Arlita. "Hari ini planningnya mau ngapain aja? Atau lo mau pergi kemana gitu sama gua?" tanyanya berdiri dihadapan Arlita.

Arlita bangkit dari duduknya setelah memakai handuk kimononya. Tangannya meraih totebag belanjaan yang Marvin berikan tadi.

"Planning gue hari ini mau pulang. Mau pergi sama Tsamarra, ngapain gue pergi sama lo?" jawabnya dengan nada ketus. Pagi-pagi ini moodnya sudah hilang karena Marvin.

Tanpa diduga, Marvin tiba-tiba mendorong tubuh Arlita dengan kencang hingga membuat tubuh wanita itu terjatuh diatas kasur. Marvin juga langsung menindihi tubuh Arlita sambil mencengkram erat kedua pergelangan tangan Arlita dengan kedua tangannya.

Sementara Arlita menatap Marvin dengan tatapan tajam yang tidak bersahabat sama sekali.

"Lepas!"

"Apa perlu gua bikin kaki lo gak bisa jalan lagi?" ancam laki-laki itu dengan tegas.

Marvin menyeringai senyumanya. "Lagi juga lo gak bisa pergi dari sini. Tsamarra gak ada disini," ucap Marvin memberitahu Arlita.

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang