1.4 || Reason ||

7.6K 388 261
                                    

iniii semuaaa chap tentang penjelasannya ya ges yaaaa, semoga ga ngebingunginnn hehehehe

enjoy guys!

3 JAM SEBELUMNYA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3 JAM SEBELUMNYA.

DAMMIAN mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Baru beberapa saat lalu, Aleo menghubunginya dan memohon untuk meminta bantuannya. Aleo bilang ini adalah demi kebaikan Aleo dan Arlita. Semua ini demi Arlita. Hidup dan Mati Aleo hanya untuk Arlita.

Karena kesungguhan Aleo, Dammian memutuskan untuk membantunya. Kurang lebih berteman dengan Aleo selama 6 tahun, membuat Dammian tahu segalanya tentang Aleo, karena Aleo selalu menceritakan semua hal yang terjadi padanya kepada Dammian.

Termasuk hal pertama yang Aleo ketahui dari keanehan Papa-nya sendiri. Aleo menceritakannya kepada Dammian. Hingga pada akhirnya Papa-nya memerintahkan Aleo untuk bergabung padanya. Aleo sempat menolak, namun dia mengancam Aleo untuk membunuhnya.

Tok, tok, tok!

Dammian beberapa kali memencet bel rumah itu sambil mengetuk pintu, agar si Pemiliknya cepat membukakan pintu untuknya.

Tok, tok, tok!

"Iya, ada apa?"

"Arlita ada Bu? Please banget, saya butuh Arlita--"

"Arlita siapa ya? Saya tidak kenal, maaf," jawab wanita paruh baya itu.

Baru saja pintunya ingin kembali ditutup, Dammian menahannya. "Saya tau, Bu Arlita ada disini. Saya mohon banget Bu, semua ini demi keselamatan pacarnya sama Marvin!" Dammian panik karena wanita itu tak kunjung memberitahu tentang Arlita.

"Saya gak tahu--"

"TAAA! ARLITAAA!"

"TA LO MAU MARVIN SAMA ALEO SELAMAT KAN, TAAA? LO GAK MAU KEHILANGAN MEREKA KAN TAA?" Dammian berteriak. Berharap Arlita mendengarnya.

"TAAA! CUMA LO YANG BISA BERHENTIIN MEREKAAA! CUMA LO YANG BISA NGENDALIIN EMOSINYA MARVIN!"

"ARLITAAA! LO HARUS TAHU SEMUANYA DARI BANYAK SISI, ARLITA! JANGAN CUMA DARI SATU SISI, LO GAK BOLEH LANGSUNG PERCAYA GITU AJAA!"

"Mas tolong ya, hargai saya pemilik rumah ini!" ungkap Wanita itu menjadi tegas kepada Dammian.

"TA, LO BOLEH GAK MAU IKUT GUA KALAU LO MAU KEHILANGAN SALAH SATU ANTARA ALEO DAN MARVIN. ATAU BISA JADI LO KEHILANGAN KEDUANYA!"

"ARLI--"

"Dam.."

Wanita itu spontan menoleh ke belakang. "Arlita? Marvin kan udah bilang ke kamu--"

"Gak apa-apa Dok. Biar itu jadi urusan Arlita sama Marvin," jawab Arlita berjalan keluar.

Dammian langsung menggandeng tangannya dan menariknya, membawa Arlita naik ke dalam mobilnya. 

MARVIN: What you do?Where stories live. Discover now