2.7 || Gone? ||

4.4K 272 122
                                    

halooooo, maaf ya guys aku jarang updateee:(
sumpaaa, kerja tu cape banget asli. ada waktu, tapi kalau buat ngetik cerita tu rasanya berat banget astagaaaa.
semoga kalian masi nunggu nunggu cerita ini yaaa.

sorry guys:(

ARLITA membuka matanya ketika dering alarm mengganggu tidurnya yang lelap. Ingin rasanya dia melanjutkan tidurnya, karena matanya yang sangat berat untuk memulai aktivitas seperti biasa. Semua ini salah Marvin, laki-laki itu yang membuat Arlita harus bergadang sampai jam 3 pagi.

Arlita menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Mommy?"

"Mommy sudah bangun? Tsamarra mau sekolah."

Sekejap Arlita langsung membuka matanya, menarik napas dalam-dalam dan membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia duduk diatas kasur itu. Melihat Tsamarra yang sudah rapih dengan pakaian sekolahnya.

"Tsamarra tadi mandi sama siapa? Siapa yang pakein kamu baju?"

"Papa mana?" Arlita mencari keberadaan Marvin.

"Tsamarra mandi sendiri Mommy, aku juga pakai baju sendiri," jawab anak gadis itu.

Arlita terdiam sesaat. Anaknya sangat pintar dan mandiri. Siapa dulu dong Mommy nya? Arlita gitu loh!

Tsamarra berjalan mendekati Arlita dan naik ke atas kasur itu. "Kalau Papa, Tsamarra gak tahu. Aku gak lihat Papa dari tadi. Di dapur juga gak ada Papa," jawabnya sembari duduk dalam pangkuan Arlita.

Arlita meraih handphonenya. "Papa udah berangkat kerja?" Tanyanya sendiri. Ia menyalakan handphone miliknya.

"Baru jam 7." Arlita merasa heran. Tumben laki-laki itu di jam seperti ini sudah tidak ada di rumah.

Arlita mengarahkan benda itu ke kelinganya. Dia menghubungi Marvin. Sedikit kesal rasanya, semalam mereka habis bercinta, namun ketika Arlita membuka mata, Marvin sudah tidak ada disisinya.

"Kok gak diangkat sih? Sok sibuk banget!" kesalnya.

"Mom, Tsamarra gak sekolah? sudah jam 8 lewat 30 menit 47 detik." Ucap anak itu menyebutkan waktu dengan detail.

Arlita melempar handphonenya ke sisi kasur yang kosong. "Gak usah dulu, ya sayang?"

"Tenang, kamu keturunan Papa Marvin. Kamu bakalan tetap pintar walaupun gak sekolah sehari." Sambung Arlita menjawab pertanyaan Tsamarra.

"Mending kita shopping aja yuk? Abisin duit Papa walaupun gak bakalan habis sih kayaknya. Tapi bodo deh!" Ajak Arlita kepada anaknya dengan semangat.

"AYOOO MOMMY! Tsamarra mau beli tas baru dong Mommy, sama sepatu kali yaa? Baju juga ya Mommy?"

Melihat Tsamarra yang bersemangat, membuat Arlita menjadi lebih semangat. Tsamarra benar-benar perpaduan antara Marvin dan Arlita yang sempurna. Kepintarannya turun dari Marvin, sementara boros nya turun dari Arlita.

Arlita menurunkan anaknya dari pangkuannya. "Tsamarra ganti baju dulu ya? Mommy mau mandi." Ucap Arlita dan langsung dilaksanakan oleh Tsamarra.

MARVIN: What you do?Where stories live. Discover now