Prolog

365K 26.1K 4.6K
                                    

Kaki yang dilapisi high heels berwarna merah mulai menaiki tangga depan rumah. Langkahnya pelan dan tidak menimbulkan suara. Beberapa kali berada dalam situasi ini membuat sang pemilik kaki tahu bagaimana cara agar tidak menimbulkan suara saat kakinya melangkah.

Queenzie Sefaro tidak akan mengendap-endap layaknya maling seperti ini andai tidak mengingat kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk cewek baik-baik baru pulang ke rumah. Dilihat dari jam mahal yang melingkari pergelangan tangannya, sekarang sudah menunjukkan pukul 03.45 pagi. Jam dimana maling pulang setelah menyelesaikan misinya. Bagaimana Queenzie tahu? Karena dia tadi sempat bertemu dengan malingnya di jalanan depan kompleks sambil menggotong televisi.

Jika ada yang bertanya apa yang Queenzie lakukan sampai pulang subuh, jawabannya adalah bersenang-senang. Mempunyai sepupu seperti Kenzo membuat Queenzie semakin dekat di jalan setan. Berkenalan dengan cowok berbeda setiap hari, menari di tengah dentuman musik, dan meminum minuman yang sebenarnya dilarang dalam agamanya. Semua itu Queenzie lakukan atas pengaruh Kenzo. Wajar saja karena darah brengsek Billy mengalir deras dalam diri Kenzo, membuat Alvis seringkali melarang Queenzie bergaul dengan Kenzo meskipun Kenzo adalah sepupu Queenzie.

Queenzie mengeluarkan kunci rumah dalam tasnya lalu memasukkan kunci itu ke dalam lubang dan memutarnya perlahan seolah takut bunyinya bisa membangunkan orang satu kompleks. Memang itu terdengar berlebihan, tapi nyatanya membangunkan Abel sama bahayanya dengan membangunkan orang satu kompleks. Dua keadaan itu akan mengancam kedamaian telinga Queenzie.

Setelah pintu utama terbuka, Queenzie masuk dengan mengendap-endap. Sebelumnya, dia menyempatkan melepas high heels-nya terlebih dahulu agar langkahnya tidak terdengar.

Ruangan terlihat sangat gelap. Untuk mengantisipasi agar tidak menabrak sesuatu yang akan membangunkan orang tuanya, Queenzie pun menyalakan senter yang ada di ponselnya.

Suara aneh yang terdengar dari kamar orang tuanya membuat tubuh Queenzie sedikit rileks. Di saat seperti ini, Queenzie berjalan dengan sepatu kuda pun tak akan membuat orang tuanya keluar dari kamar. Jadi dia sekarang bisa berjalan dengan santai.

I hate my mind,” gumam Queenzie saat melewati kamar orang tuanya. Tentu dia tahu kegiatan apa yang sedang mereka lakukan. Anggap saja mereka sedang bermain Rodeo.

Sesampainya di kamar, Queenzie langsung mandi lalu berganti baju menjadi baju tidur. Kali ini dia memakai baju tidur berbahan satin berwarna hitam yang kontras dengan kulitnya. Dengan atasan berbentuk tanktop dan bawahan celana pendek, Queenzie bisa bebas bergerak dalam tidurnya.

Setelah melakukan ritual malam seperti memakai skincare dan body lotion, Queenzie mulai tidur. Dia berharap mamanya tidak akan membangunkannya pagi-pagi sekali. Namun jika mengingat orang tuanya juga sedang lembur, bisa dipastikan mamanya juga akan bangun siang sama seperti dirinya. Queenzie jadi merasa sedikit tenang sekarang.

👠👠👠

Semprotan air di wajahnya membuat tidur Queenzie terganggu. Dengan malas, dia mulai membuka matanya yang sebenarnya masih sangat lengket. Dia menggerutu dalam hati mengumpati tindakan seseorang yang sedari tadi terus menyemprotkan cairan ke wajahnya hingga wajahnya terasa basah.

“Mamaaaa...” rengek Queenzie saat matanya sudah terbuka sepenuhnya dan menemukan Abel sedang berdiri di samping ranjangnya dengan membawa face mist. Ini bukan pertama kalinya mamanya itu membangunkannya dengan cara glowing. Jika ibu-ibu lain akan membangunkan anaknya dengan mengguyurkan air biasa, berbeda dengan Abel. Karena tidak ingin ranjang anaknya ikut basah, jadi Abel menyemprotkan face mist hanya pada wajah Queenzie saja. Semakin lama Queenzie bangun, akan semakin glowing wajahnya.

Hello, Mas Dosen! (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang