☀️Part 19☀️

Start from the beginning
                                    

"Kenapa ay?" Tanya arya baru saja keluar kamar mandi.

"Sini deh mas" titah ayra, arya terheran namun dia tetap mendekat sambil memakai baju.

"Kenapa?" Tanya arya berdiri di belakang ayra.

"Aku gendutan ya?" Tanya ayra berbalik menatap arya. Arya mengeryitkan dahinya, apa dia baru sadar sekarang? Kemarin kemarin kemana?

"Aku udah bilang itu dari kemarin sayang" gemas arya mencium pipi ayra.

"Eh tapi mas serius, bahaya ga ya? Soalnya aku lagi pengen makan mulu" ucap ayra was was.

"Ga akan apa apa, justru kamu sehat kalo banyak makan, apa lagi sekarang makin chubby, makin cinta jadinya" ucap arya memeluk ayra dan mencium pipi ayra berkali kali.

"Udah mas geli" kekeh ayra menangkup pipi arya dan mencium bibir arya dengan lumatan sedikit.

Ting tong ting tong ting tong

"Aku kebawah dulu ya mas" ucap ayra melepas tautan mereka dan berjalan kebawah.

Arya menggerutu dalam hati, siapa yang sudah menganggu momen romancenya bersama ayra? Arya berjalan mengikuti ayra kebawah.

"Udah aku duga, orang ga punya malu mana yang mencet bel rumah orang berkali kali" ucap ayra malas.

"Hehehehe biar kedengeran ra" ucap dira cengengesan.

Ayra hanya mengehela nafas pelan. "Ayo masuk"

"Ngapain bor?" Tanya yoga duduk didepan arya yang sedang memainkan ponselnya.

"Urusan" jawab arya fokus pada ponselnya.

"Ayra kita bawa buah loh, mau ga?" Tawar dira mengeluarkan isi dari kantong plastik.

"Ada melon?" Tanya ayra.

"Lengkap, lo mau buah apa, ada disini" ucap dira mengeluarkan melonnya.

"Mauuuuuuuu" pekik ayra semangat, membuat semuanya terkekeh.

"Btw besok, bagi rapor kalian dateng ga?" Tanya leonal tiba tiba.

"Aku dwateng" ucap ayra dengan mulut penuh.

"Abisin dulu sayang" ucap arya mengusap punggung ayra.

Ayra menelan buahnya. "Aku dateng, kalian gimana?"

"Dateng" ucap mereka.

Lalu merekapun diam dengan kesibukkan masing masing. Ayra menyandarkan punggungnya dan menepuk perutnya pelan.

"Kenyang ra?" Tanya yoga menatap ayra yang menghabiskan 1 buah melon. 1 buah, bayangin melon segitu besarnya dia makan sendiri.

"Kenyang kak" cengir ayra.

"Ra lo gendutan ga sih?" Tanya gita.

"Iya, aku gendutan" jawab ayra mengangguk pelan.

"Pantesan, gue liat lo gemes banget daritadi" gemas leonal.

"Entah berapa kilo dia naik" ucap arya memeluk ayra.

"Belum timbang lagi aku" ucap ayra.

"Yang pasti lo pasti naik banyak" ucap dira, ayra hanya mengangguk menanggapi.

"Hening banget ya, biasanya ada kalian tuh suasana rame" celetuk ayra.

"Lagi insaf kali" kekeh yoga.

"Em mas" pangil ayra.

"Mau makan apa?" Tanya arya membuat ayra menyengir.

"Emang dia mau makan?" Tanya gita.

"Biasanya" kekeh arya.

"Hehehe aku mau chicken" cengir ayra.

"Kalian mau sekalian?" Tanya arya.

"Lo beliin?" Ucap leonal.

"Iya" ucap arya malas.

"Boleh deh" ucap leonal.

Arya mengangguk dan mulai memesan chickennya secara online. Setelah selesai memesan dia menyimpan ponselnya dimeja dan memeluk ayra dari samping mengusap perut ayra pelan.

"Ayra lo hamil?" Tanya leonal. Semuanya diam menatap leonal, terlebih arya yang berhenti mengusap perut ayra.

"Hamil?" Beo gita belum memahami.

"Bisa jadi lo gemukan karena ada baby diperut lo ra" ucap dira, lagi lagi semuanya terdiam.

"Em tapi aku ga ngerasain ada tanda tanda kehamilan kok" ucap ayra.

"Mungkin aja?" Batin arya.

"Mending lo periksa kedokter ra, ada yang gitu, dia hamil tapi ga ada tanda tanda, cuman nafsu makan yang nambah" ucap yoga.

"We gile dari kapan lo jadi dokter kandungan yo?" Kekeh leonal.

"Apa mungkin mas?" Tanya ayra menatap arya yang sedari tadi diam.

"Mau kedokter?" Ujar arya mengusap perut ayra.

"Kapan?" Tanya ayra.

"Besok?" Ucap arya.

"Abis pulang ngambil rapor ya" ucap ayra.

"Iya sayang" ucap arya memeluk ayra.

"Gue baper huwaaaaa" ucap gita memeluk lengan leonal.

"Biasa aja kali, geli gue" ujar leonal melepaskan lengannya.

Ting tong

"Aku ambil dulu" ucap arya berdiri dan menuju pintu.

"Semoga lo hamil ra, nanti gue jadi aunty" ucap dira girang.

"Gue jadi uncle" kekeh yoga.

"Nih pada dah tuh" ucap arya baru saja datang dengan kantong ditanganya.

"Uuuuuu chicken" girang ayra langsung menghampiri arya.

"Sabar sayang, buat kamu paling banyak kok" kekeh arya memberikan kantong yang lainnya pada ayra, ayra langsung mengambilnya dan duduk dikarpet.

"Pahadal tadi dah makan nasi goreng, mie ayam, bakso, cilok, ramen, sekarang masih juga laper?" Kekeh arya merapikan rambut ayra.

"What?! Sebanyak itu?! Fiks ayra bunting inimah" ucap leonal, sontak meneruma jitakan dari gita.

"Hamil, mengandung, ngandung, kenapa harus bunting sih, ga elit banget" cibir gita.

"Heh tong aer! Serah gue lah" sewot leonal.

"Dah cepet tuh makan, keburu dingin" ucap dira.

Merekapun memakan chickennya tanpa nasi, iya tanpa nasi kenyang katanya.

☀️☀️☀️☀️☀️

Ayra segera naik kekasurnya, dirinya lelah hari ini, apalagi dia banyak sekali makan. Huh dia yakin berat badannya bertambah banyak.

"Cape hm?" Tanya arya berbaring disamping ayra.

"Iya cape banget" jawab ayra memeluk arya. "Kalo beneran aku hamil gimana mas?"

"Bagus dong, ada baby ar disini" ucap arya mengusap perut ayra.

"Semoga aja ada baby ar disini" ucap ayra memejamkan matanya.

Arya tersenyum, dia mengusap kening ayra. Entahlah dia begitu yakin jika ayra mengandung anaknya sekarang.

"Semoga aja" gumam arya mengecup kening ayra lalu ikut masuk kealam mimpi.

☀☀☀☀☀

See u next chapt!!

|| 𝐔𝐧𝐭𝐨𝐮𝐜𝐡𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐧 || End ✔ Where stories live. Discover now