☀️Part 19☀️

924 77 1
                                    

"Ga boleh sayang" ucap arya untuk yang kesekian kalinya.

"Maaaaassssss aaaaaaa mau ituuu" rengek ayra menunjuk stand yang menjual ramen super pedas.

Mereka sedang dipasar kuliner sekarang. Ayra meminta kesana untuk mencari makanan yang diinginkannya.

"Ay nanti kamu sakit perut" ucap arya mencoba memberi perhatian pada ayra.

"Mas sekali aja ya, nanti engga lagi, mau nyobain doang" ucap ayra menyatukan tangannya memohon.

Arya menghela nafas pelan, mau tak mau dia harus menurutinya, apalagi ayra sampai memohon. Hah! Itu kelemahan baginya.

"Oke cuman sekali" pasrah arya menggendeng ayra menuju stand ramen, membuat ayra tersenyum dan bersemangat.

"Pak ramen 1 ya, yang..."

"Besar ya pak" ucap ayra memotong ucapan arya.

"Iya neng" ucap bapak itu. Arya membolakan matanya menatap ayra.

"Sayang nanti perut kamu sakit" ucap arya.

"Ga akan mas" ucap ayra menggeleng pelan.

Arya menghela nafas gusar, apa perutnya tidak kenyang? Tadi dia sudah memakan mie ayam, bakso, dan sekarang ramen ukuran besar? Arya curiga ayra sedang mengidam sekarang atau kelaparan?

"Ini neng" ucap bapak itu memberikan ramennya.

"Makasih ya pak, dibayarnya sama suami saya ya pak" ucap ayra tersenyum lalu meninggalkan arya yang masih berdiri didepan stand.

"Mas bayarkan?" Tanya bapaknya, arya menerjapkan matanya, lalu mengelurkan uang berwarna biru.

"Makasih pak" ucap arya berlari menyusul ayra menuju bangku.

"Ay kok ditinggalin sih?" Kesal arya duduk disebelah ayra.

"Lebay banget mas" cibir ayra kembali memakan ramennya.

"Dasar baby!" Gemas arya mengacak rambut ayra.

Arya terus saja memperhatikan ayra yang sedang sibuk makan, istrinya bertambah chubby sekarang, bagaimana tidak dia bisa makan sehari 6 kali, sungguh ajaib.

Arya tak mempersalahkannya, justru ayra akan lebih lucu jika chubby dan gemukan seperti ini. Arya tersenyum saat mengingat pernikahan dirinya dan ayra sudah menginjak 5 bulan.

"Mas milkirin apa? Serius banget" celetuk ayra meminun airnya, setelah menghabiskan semangkuk ramennya.

Arya menerjapkan matanya. "Abis semua ay?" Tanyanya tak percaya.

"Iya dong, hebat kan ayra bisa ngabisin ramen ukuran besar" ucap ayra bangga menepuk perutnya yang sedikit membuncit.

"Pantes aja kamu gemuk ay" ucap arya.

"Gapapa gemuk, yang penting mas sayang sama aku" kekeh ayra.

"Sayangnya dah lewat, sekarang aku udah cinta" ucap arya memeluk ayra gemas.

Ayra tertawa saat arya menggesekkan rambutnya kelehernya. "Udah mas, pulang yuk"

"Ayo" arya menggandeng ayra menuju mobilnya.

☀️☀️☀️☀️☀️

Ayra sudah selesai membersihkan badannya, dia berdirii didepan cermin dengan menggunakan piyama doraemonnya. Ayra terdiam menatap tubuhnya, benar apa kata arya, kenapa sekarang dia jadi gemuk?

Ayra memegang pipinya yang chubby itu, dia mencubit cubit pipinya, benar benar penuh dengan daging. Lalu tangannya beralih memegang perutnya. Keras dan buncit, dia sadar dia banyak makan akhir akhir ini, entahlah nafsu makannya maju begitu cepat.

|| 𝐔𝐧𝐭𝐨𝐮𝐜𝐡𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐧 || End ✔ Where stories live. Discover now