☀️Part 17☀️

Start from the beginning
                                    

"Belajar yang bener ya sayang" ucap arya mengecup kening ayra sebelum dirinya keluar kelas ayra. Ayra hanya menunduk sedangkan yang lainnya menatapnya penasaran. Ayra menghela nafas pelan saat dira dan gita yang baru saja datang dan menghentikan mereka yang mengintrogasi ayra.

☀️☀️☀️☀️☀️

"Gimana semalam bro?" Tanya yoga menatap jahil arya. Mereka sedang sikantin saat ini menunggu para gadis yang belum juga memasuki kantin.

"Ya gitu" jawab arya datar.

"Hello kakak kakak yang ganteng tapi cantikan aku" ucap gita mengejutkan semuanya.

"Udah kenceng, ngagetin, ga nyambung pula, situ waras?" Celetuk leonal menatap malas gita.

"Bodo, yang penting cantik" acuh gita duduk disamping leonal.

"Ra semalam gimana?" Tanya leonal penasaran.

"Kepo banget abangnya" kekeh ayra duduk disamping arya.

"Ish gue penasaran tau" kesal leonal.

"Nanti juga lo ngerasain" ucap arya.

"Kakak belum pesen?" Tanya ayra menatap arya.

"Belum, aku nunggu kamu" jawab arya me geleng pelan.

"Uwuuu co cwit" gemas dira menangkup wajahnya.

"Hilih gue juga nunggu lo kok tadi" ucap yoga.

"Ga peduli" acuh dira membuat yoga gemas dan kesal secara bersamaan.

"Kakak mau apa? Biar aku pesenin" ucap ayra sudah mendiri namun ditahan oleh arya.

Arya menggeleng pelan. "Biar aku aja, kamu duduk disini" arya berjalan menuju stand makanan yang dipesan untuk ayra dan yang lainnya.

"Ra malem gimana suasananya?" Tanya yoga.

"Ya gitu" jawab ayra.

"Gimana" tanya dira.

"Ga terlalu buruk" jawab ayra.

"Berarti lo udah ga perawan dong?" Tanya gita.

"Menurut aku sih engga" jawab ayra santai, sedangkan yang lainnya terdiam, berarti mereka?

"Yaampun kenapa itu tangan?" Tanya ayra terkejut saat melihat lengan arya yang memerah.

"Biasa kesenggol senggol" jawab arya santai duduk disamping ayra.

"Padahal tadi aku aja ish" kesal ayra mengusap lengan arya.

"Gapapa sayang" ucap arya menyelipkan rambut ayra.

"Ga usah romance ga bisa keknya" celetuk gita menopang dagu.

"Baperan lo inem" cibir leonal.

"Padahalkan biasa, apa yang bikin baper?" Tanya ayra heran.

"Nih den pesenannya" ucap mang zapir membawa siomay mereka.

"Makasih mang, ini uangnya" ucap arya memberikan uang pecahan 30rb.

"Watur nuhun den" ucap mang zapir kembali menuju standnya.

"Kakak ga makan?" Tanya ayra menatap arya yang memainkan ponselnya.

"Bentar" sahut arya masih memainkan ponselnya.

"Makan dulu kenapa sih kak" cibir ayra menyuapi arya, dengan senang hati arya menerima suapan istrinya itu.

"Lagi seru ay" ujar arya dengan makanan dimulutnya.

"Yoga bantuin gueeeeeee" rengek leonal menatap layar ponselnya.

|| 𝐔𝐧𝐭𝐨𝐮𝐜𝐡𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐌𝐚𝐧 || End ✔ Where stories live. Discover now