.
.
.
"Noona!! Ingatlah apa yang tadi aku katakan. Jangan melakukan apa yang tadi aku sebutkan," kata Namjoon sambil terus mengikuti Jiyeon yang sedang turun tangga. Perempuan itu mengabaikannya karena Namjoon terus-terusan mengulangi perkataannya.
"Semuanya dilarang! Ok ? Buku yang kemarin sudah kubaca sampai akhir. Buku itu sudah terkenal jadi jangan diremehkan!"
Jiyeon berbalik. Ia tersenyum pada Namjoon. "Namjoon-a... arasseo. Aku akan mengingatnya. Terima kasih."
"Noona, apa kau mau bawa bukunya sekalian ? Aku bisa me-"
Jiyeon memegang bahu kiri Namjoon. "Aku tidak apa-apa."
Raut khawatir terpampang jelas di wajah Namjoon. "Kau yakin ?"
Perempuan yang ditanya mengangguk sambil tersenyum. "Aku pergi dulu, ya..."
Jiyeon bergegas pergi ke luar. Menemui laki-laki yang sedang setia menunggunya sambil mengecek ponselnya.
"Kookie-ya!" panggil Jiyeon.
"Sudah ? Noona mendengarkan Namjoon-hyung dengan baik, kan ?"
"Mwoya? Ternyata kalian satu perahu."
Jungkook tertawa. Menunjukkan gigi kelincinya yang menawan. "Eo. Sebelumnya aku sudah di briefing tentang apa yang boleh dan tidak boleh."
"Yeokssi! Namjoon memang ketat," gumam Jiyeon. Ia mengangguk-angguk sambil mengelus-elus janggutnya yang tak kasat mata alias memang tidak ada.
"Kajja!" ajak Jungkook. Laki-laki itu menawarkan gandengan pada perempuan di sampingnya. Digandengnya tangan Jungkook. Jungkook buru-buru menguncinya. Hingga Jiyeon tidak bisa melepasnya.
"Aku tidak akan membiarkan Noona pergi lagi."
"Geurae ?" goda Jiyeon.
"Eo. Aku akan terus menerus menggandeng tangan Noona seperti ini."
"Mwoya... lemah sekali," kata Jiyeon dengan nada mengejek.
"Heol! Noona, aku ini yang paling kuat di antara para hyung. Lihat ini." Jungkook mengeratkan gandengannya. "Cobalah. Noona tidak akan bisa melepasnya. Bergerak sedikit pun tidak bisa, kan ?"
Jiyeon mencoba melepaskan tangannya dari Jungkook. Yup! Benar! tidak ada gunanya laki-laki yang pamling muda di kumpulannya itu memanglah kuat. Setidaknya lebih kuat dari Jiyeon. Wajahnya yang baby face memang benar-benar menipu.
"Wae ? Tidak bisa ?" tanya Jungkook dengan sombong. "Sudah kuduga." Ia tersenyum bangga.
Jiyeon mendekatkan wajahnya pada kuping Jungkook. "Di kamarmu aku lihat ada banyak lukisan," bisiknya.
Jungkook menoleh perlahan. Seolah sedang berada dalam salah satu scene film horror. Jiyeon tersenyum penuh arti itu. Membuat laki-laki itu terkejut dan spontan melepasnya gandengannya.
YOU ARE READING
7 DIFFERENT BOYS ( Park Jiyeon x BTS )
Fanfiction(COMPLETED) Tidak lama lagi, aku akan meninggalkan semua orang dan bahkan dunia. Namun, aku ingin berpamitan terlebih dahulu pada sahabat-sahabatku. -Park Jiyeon-
