[49]

257 18 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Arunika menerima beberapa lembar uang yang diberikan Bunda Izza padanya. Hari ini Bunda Izza menugaskan Arunika untuk berbelanja beberapa kebutuhan rumah yang sudah habis. Arunika menatap Bunda Izza ragu. Sepertinya uang yang diberikan Bunda Izza sangat banyak.

“Buat kamu jajan. Tapi jangan kelamaan keliling mall nya. Nanti Ayah dan Bunda khawatir sama kamu”

Arunika tersenyum senang. “Bunda ini emang paling pengertian sama Aru. Kalau gitu Aru pergi dulu. Driver ojek online nya udah di depan rumah”

“loh, kamu enggak naik taksi online aja?” tanya Bunda Izza heran.

Arunika menggeleng. “nanti aja Bun pas pulang”

Arunika mencium tangan Bunda Izza dan Ayah Sudarso yang sedang mengurus ikan-ikan peliharaannya. Arunika bergegas keluar rumah menuju driver ojek online yang sudah menunggunya di luar. Arunika merapatkan rok yang dikenakannya saat naik ke atas motor ojek online. Hari ini Arunika mengenakan rok kotak-kotak selutut dipadukan dengan kaos lengan pendek berwarna maroon.

Sepuluh menit perjalanan sudah cukup membuat Arunika tiba di depan sebuah mall di dekat rumahnya. Arunika segera menuju supermarket yang ada di sana. Dia mengambil beberapa barang yang diinginkan Bunda Izza.

Suara getaran ponsel membuat langkah Arunika terhenti. Daniel melakukan video call kepadanya. Arunika dan Daniel mengobrol cukup lama. Berbagai macam topik yang mereka bicarakan. Entah itu penting atau pun sama sekali tidak penting. Daniel hanya ingin menemani Arunika yang berbelanja seorang diri. Hingga saat hampir menuju kasir, barulah Arunika mematikan sambungan video call.

Selesai dengan tugasnya membeli barang yang diinginkan Bunda Izza, Arunika memutuskan untuk membeli sebuah minuman dingin. Kerongkongannya sudah teriak minta dialiri air. Arunika berdiri mengantri di salah satu gerai minuman dengan tangan memegang sebuah plastik berisi belanjaan yang baru saja dia beli.

Saat sedang mengantri, tiba-tiba datang David dari arah belakang yang membuat Arunika terkejut. Benar. David dan Peto kembali ditugaskan Daniel untuk menjaga Arunika. David menawarkan diri untuk mengantri menggantikan Arunika dan menyuruh Arunika untuk duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Arunika tentu senang dengan penawaran David.  Dia mengangguk setuju lalu berlalu untuk duduk di salah satu kursi yang ada di gerai minuman itu.

Tidak lama menunggu, David kembali dengan dua buah minuman di tangannya. Dia memberikan satu kepada Arunika dan satunya lagi untuk dirinya sendiri.

“Peto mana? enggak ikut masuk?” tanya Arunika. Dia menyeruput minuman yang ada di depannya.

“tidak, dia berjaga di mobil” jelas David.

Arunika mengangguk mengerti. Tapi satu yang membuat Arunika bingung sedari tadi. Tumben sekali David menghampirinya. Bahkan menawarkan diri untuk mengantri menggantikan dirinya. Biasanya David dan Peto tidak akan mencampuri urusan Arunika. Mereka hanya akan mengawasi Arunika dari jauh. Sesuai perintah yang diberikan Daniel.

Entah kenapa perlahan Arunika merasakan matanya mulai mengantuk. Pandangannya pun mulai kabur. Arunika melihat David yang bertanya apa dia baik-baik saja. Lalu pria itu segera menuntunnya keluar dari mall melalui basement. David mengatakan Peto menunggu di mobil yang terparkir di basement mall.

Arunika menurut. Badannya mulai terasa lemas. Arunika bertanya-tanya pada dirinya. Apa yang terjadi. Kenapa dia seperti ini. Hal terakhir yang ia lihat adalah seringaian puas di wajah David. Setelah itu, Arunika tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya.

Satu hal penting yang tidak Arunika sadari, kalung kaktusnya terjatuh.

***

Next, [50]

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang