[42]

301 18 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Hari ini ujian akhir semester sudah resmi dimulai. Semua mahasiswa diharuskan mengikuti kegiatan ujian ini untuk mengukur kemampuan mereka selama satu semester menjalani masa perkuliahan. Sama seperti mahasiswa yang lain, Arunika juga akan mengikuti ujian semester hari ini. Sudah sejak beberapa saat yang lalu Arunika mematut dirinya di depan cermin. Namun kegiatan Arunika terhenti oleh suara ketukan di pintu kamar kosnya. Arunika melihat orang di balik pintu dari jendela kamar. Ada Elisa rupanya di sana. Langsung saja Arunika memutar kunci untuk membuka pintu.

“kesambet apa kamu pagi-pagi gini udah ada di depan kamar aku?”

Elisa terkekeh mendapat cibiran dari Arunika. Dia dengan santainya merebahkan diri di sofa yang ada di dalam kamar.

“Mas ganteng yang nyuruh aku ke sini. Dia nyuruh aku buat nemenin kamu selama dia lagi perjalanan bisnis”

Arunika menaikkan sebelah alisnya heran. Ia tertawa miris dalam hati. Perjalanan bisnis. Wah, kamuflase kata yang luar biasa dari Daniel.

Elisa mengeluarkan sebuah kartu kredit dan kunci mobil dari dalam tas yang ia bawa. Dia meletakkan dua benda itu di atas meja.

“buat kamu dari Mas ganteng. Mobilnya ada di depan. Kamu disuruh belajar ngendarain mobil sama aku”

Arunika menghela napasnya kesal. Kenapa Daniel malah menyuruh Elisa untuk menjadi tutor kursusnya. Harusnya Daniel sendiri lah yang mengajari Arunika mengendarai mobil. Bukan Elisa. Dan lagi, kartu kredit itu. Arunika masih punya uang saku dari ayahnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Daniel tidak perlu repot-repot memberikan kartu kredit itu untuknya.

Selesai bersiap-siap, Arunika dan Elisa keluar dari kamar kos. Mereka akan ke kampus bersama. Saat sampai di tangga terakhir, Arunika bisa melihat dengan jelas sebuah mobil abu-abu yang terparkir di halaman kos.

“kamu naik ini tadi ke sini?” tanya Arunika sambil menunjuk mobil yang diberikan Daniel padanya.

Elisa bergumam mengiyakan. “tadi malam Mas ganteng ke kos aku sambil nitipin mobil ini buat kamu. Oh, sama kartu kredit juga. Katanya kalau dia ngasih langsung ke kamu, bakalan ada konferensi meja bundar lagi”

Arunika terkekeh. Daniel benar. Kalau tadi malam dia langsung memberikan dua barang itu pada Arunika mungkin mereka akan melakukan perdebatan lagi. Dan mungkin saja lebih panjang dari biasanya. Alhasil Daniel akan ketinggalan pesawat karena hal itu.

“kamu pesen taksi online aja ya. Aku mau ngasih ini dulu ke bodyguardnya Daniel” ujar Arunika sambil menunjukkan kunci mobil pemberian Daniel.

Elisa yang melihat itu langsung mencegat Arunika. “hah? Kamu enggak mau pakai mobil ini?”

Arunika menggeleng. “aku tunggu dia pulang aja. Lagian harusnya dia yang ngajarin aku, bukan kamu. Mobil ini biar diparkir di garasi rumahnya aja”

Arunika tidak menceritakan semua hal kepada Elisa. Dia hanya bilang kalau Daniel itu seorang pebisnis. Dia juga pemilik Lomi. Arunika juga bilang Daniel punya banyak bodyguard karena dia orang penting. Juga mereka selalu mengawasi Arunika saat Daniel memberi perintah. Jadi Elisa tidak heran jika melihat ada bodyguard tampan yang selalu menemani Arunika. Seperti sekarang ini.

Arunika sebenarnya bisa saja menceritakan semua hal tentang Daniel pada Elisa. Karena memang mereka sering menceritakan rahasia satu sama lain. Mereka saling percaya. Tapi dalam kasus ini Arunika mengurungkan niatnya. Arunika merasa dia harus menjaga rahasia yang disembunyikan Daniel pada orang lain. Termasuk pada Elisa, teman dekatnya sendiri.

Arunika mengetuk jendela mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari kos nya. Orang di dalam itu menunduk menyapa Arunika. Arunika tersenyum pada mereka berdua sebagai balasan.

“David, bisa tolong taro mobil ini di rumah Daniel, enggak? Aku enggak mau pakai mobil ini” pinta Arunika.

Arunika sudah mengenal dua orang ini. Dengan nama samaran David dan Peto. Mereka adalah orang yang selalu ditugaskan Daniel untuk menjaganya. Benar. Arunika sudah mengetahui jika semua karyawan di Lomi adalah anak buah – Shù – Daniel. Dan mereka menggunakan nama samaran selama tinggal di Indonesia. Daniel sudah menceritakan itu semua kepadanya. Dari awal mereka bertemu di pantai hingga rahasia mengenai para Shù.

“T..tapi Xiǎojiě. Dàgē memberikan ini padamu”

“heem. Tapi aku enggak bisa ngendarainnya. Dia harusnya ngajarin aku dulu sebelum ngasih mobil ini. Dia itu emang bego banget”

David dan Peto memandang Arunika tidak percaya. Baru kali ini mereka melihat ada wanita yang berani mengatai bos mereka bodoh. Biasanya wanita akan tergila-gila melihat paras tampan Daniel dan bertekuk lutut padanya.

“tolong taro ini di rumah Daniel ya. Aku ke kampus naik taksi online saja sama Elisa”

Setelah mengatakan itu Arunika berjalan cepat menuju tempat Elisa yang melambaikan tangannya memanggil Arunika. Taksi online mereka sudah datang rupanya. Kedua gadis itu pun pergi menuju kampus mereka untuk melaksanakan ujian akhir semester.

***

Next, [43]

REVENGEWhere stories live. Discover now