[41]

322 19 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Arunika yang tengah tiduran santai di sofa berusaha memanjangkan lengan pendeknya hendak mengambil ponsel yang bergetar di atas meja. Sebuah senyum terukir di wajah Arunika saat melihat layar ponsel. Daniel menelfon rupanya.

aku di luar

Arunika tentu mengerti maksud Daniel. Dia segera mengambil cardigan yang tersampir di rak baju dan berjalan cepat keluar dari kos. Arunika membuka pagar kos dengan tergesa. Benar saja, ada Daniel yang berdiri menunggunya di depan pagar. Arunika melangkah menghampiri Daniel. Memperpendek jarak antara mereka berdua. Kedua mata Arunika memerhatikan penampilan Daniel dari atas ke bawah. Daniel terlihat sangat berbeda malam ini. Entah kenapa perasaannya mendadak gelisah.

“aku akan pergi”

“kamu mau pergi? Kemana? Aku boleh tau?”

“Shanghai” Daniel mengambil jeda sebentar. “Mungkin kali ini lebih lama dari sebelumnya”

Arunika terdiam. Dia menatap Daniel dalam. “apa ini udah waktunya?”

Daniel tersenyum kecil. Dia mengangguk mengiyakan pertanyaan Arunika. Daniel mengelus kepala Arunika pelan. Mencoba memberikan ketenangan padanya.

Arunika maju selangkah. “kamu beneran harus lakuin ini?”

Daniel mengangguk pelan membuat Arunika menghela napas berat. Arunika mengerti apa yang dimaksud Daniel. Pria itu akan melakukan aksi balas dendamnya. Daniel pernah cerita kalau dia akan melakukan balas dendam kepada Lin Zhicun. Tapi Arunika tidak tau kalau itu akan terjadi hari ini. Arunika tidak bisa menghalangi Daniel. Pria itu sudah lama merencanakan balas dendam ini.

Arunika menatap kedua manik mata Daniel. “you have to come back. I will wait for you ” bisik Arunika sambil mengenggam tangan kiri Daniel erat. Tanpa sadar setetes air mata jatuh di pipinya.

Melihat Arunika yang meneteskan air mata membuat Daniel langsung memeluk Arunika. Membawa Arunika masuk ke dalam rengkuhan hangatnya. Menyalurkan ketenangan melalui pelukan itu. Membiarkan Arunika bisa merasakan rasa bersalah dalam diri Daniel.

“aku janji. Aku akan kembali. Saat ujianmu selesai aku akan kembali” bisik Daniel menenangkan Arunika yang masih menangis.

Arunika memeluk Daniel erat. Dia tidak bisa merelakan pria itu pergi. Arunika tidak tau apa yang akan terjadi pada Daniel. Entah dia akan kembali atau tidak. Tetapi Arunika meyakinkan pada dirinya sendiri kalau Daniel akan kembali. Dia sudah berjanji pada Arunika. Dan janji itu harus Daniel wujudkan bagaimana pun caranya.

Arunika mengurai pelukan mereka. “enggak, enggak. Aku harus ikut. Aku boleh ikut kan?”

Daniel tersenyum samar. “Aru”

Panggilan lembut Daniel membuat Arunika tersadar. Dia tau dia tidak bisa meminta hal itu pada Daniel. Dia tidak mungkin ikut Daniel dalam aksi balas dendamnya. Bukannya membantu, dia hanya bisa menyusahkan Daniel. Tapi Arunika tidak bisa membiarkan Daniel pergi. Dia tidak ingin jauh dari Daniel. Dia tidak ingin menunggu Daniel seorang diri. Dia terlalu takut akan apa yang terjadi selanjutnya. Bisa saja Daniel tidak akan kembali padanya. Entahlah. Semua itu hanya sebuah kabut abu-abu yang tidak bisa Arunika lihat ujungnya.

Arunika kembali meneteskan air mata. Tapi buru-buru dihapusnya. Dia harus kuat. Daniel memintanya untuk kuat seperti kaktus.

Arunika memegang ujung jaket yang dikenakan Daniel. “you have to come back. Whatever happens you have to come back

Daniel mengangguk yakin. “I will be back. I promise ” Daniel melirik dua orang Shù yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri. “Selama aku pergi mereka akan jagain kamu. Jangan nolak, aku mau kamu tetap aman”

Arunika bergumam mengiyakan. Dia akan menerima bodyguard-bodyguard itu kali ini. Ini satu-satunya cara agar Daniel bisa fokus pada tujuannya. Arunika tidak ingin pikiran Daniel bercabang hanya karena dirinya. Oleh karena itu, Arunika menyetujui permintaan Daniel yang satu ini.

“aku pergi” pamit Daniel pelan. “jaga dirimu baik-baik selama aku pergi”

Daniel memeluk Arunika lagi. Pelukan erat Daniel membuat hati Arunika semakin gelisah. Pikirannya kalut. Dia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungkin saja ini akan menjadi pelukan terakhir mereka. Mereka tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini.

Arunika melihat mobil Daniel yang pergi menjauh dari hadapannya. Arunika berjalan gontai kembali ke dalam kamar kosnya. Dia terduduk lemas di atas kasur. Arunika memegang kalung kaktus yang diberikan Daniel padanya.

Semoga kamu baik-baik aja. Aku akan menunggu kamu di sini. Tolong jaga dia untukku, Tuhan. Aku mohon

***

Next, [42]

REVENGEWhere stories live. Discover now