Heartbreak

75 8 7
                                    

Pukul lima sore kurang lima menit. Matahari sudah condong ke arah barat dengan gradasi orange pink yang menghiasi langit kota Bandung. Cotton candy skies kata orang. Angin bulan September yang berhembus lebih kencang dari biasanya itu juga berhasil menerbangkan daun-daun kering yang berjatuhan diatas tanah. Suasana yang seperti ini cocok sekali untuk yang punya pasangan buat jalan-jalan atau hanya sekedar bercengkerama sembari makan bakso bakar.

Golongan jomblo seperti Jungkook sebaiknya minggir. Sekarang dia tengah terkapar diteras depan. Dia tidak sanggup lagi untuk sekedar membawa badannya masuk ke kamar. Capek banget, katanya. Untung Mbak Sri sudah menyapu lantai teras, jadi kaos hitam miliknya tidak kotor oleh debu.

Cuki yang baru saja turun dari mobil Taehyung pun langsung menuju ke kamar mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cuki yang baru saja turun dari mobil Taehyung pun langsung menuju ke kamar mandi. Tidak peduli pada Jungkook yang malah tepar didepan rumah.

Mereka tiba di rumah Taehyung sejak dua jam yang lalu. Kedua anjing neraka milik Taehyung membawa mereka dengan kecepatan tinggi. Tidak tanggung-tanggung, saat Jungkook kepengen mampir buat beli es teh pun mereka tetap lurus.

Ada sekitar setengah jam untuk melepas lelah sebelum Jungkook pamit mau pulang sekalian mengembalikan Namjoon ke emaknya.

“Mandi sana !” perintah Cuki yang menyusul Jungkook ke depan. Cewek itu sepertinya habis mandi terbukti dengan rambutnya basah habis keramas.

“Gendong,” ucap Jungkook dengan mengulurkan tangannya ke Cuki yang berdiri disebelahnya.

“Masih punya kaki kan ?” tanya Cuki sarkastik.

Jungkook merengut, “Ah lo Cuk ! Kagak bisa diajak manja-manjaan,”

“Bodo amat.”












Mengabaikan Jungkook, Cuki berjalan ke arah kursi kayu yang ada disebelah kolam ikan. Bunyi gemericik water fountain yang berada ditengah-tengah kolam pun membuat suasana menjadi semakin sejuk. Apalagi banyak tanaman hias milik tante Suzy yang sudah mulai berbunga.

“Gue nggak nyangka juk, lo bakal nyelametin Jimin pake panah itu,” gumamnya.

Jungkook mendesah panjang, “Yahh gimana lagi. Bang Jimin lebih urgent. Lagipula, kalo gue disuruh milih antara ibu dan abang, gue nggak bisa. Jadi ya, mending nggak usah dua-duanya. Toh gue juga masih bisa lihat mereka diatas sana,”

“Gue yakin, masih ada cara lain buat ngembaliin mereka,” lanjutnya.

Cuki mengangguk pelan, “Iya ada cara lain,”

Ucapan Cuki barusan berhasil membuat Jungkook terduduk kaget, “Lah beneran ada ?”

Cuki mengendikkan bahunya, “Lihat aja nanto,”

“Nanto apaan anjir ?” Jungkook tergelak ditempat.

“Typo mulut gue,” Cuki melengos.

“Heran. Mulut aja bisa typo hahaha,”

Son of Zeus - JungkookWhere stories live. Discover now