Park Jimin

84 11 2
                                    

Park Jimin.

Cowok yang bulan kemarin baru aja nambah usia, genap 21 tahun.

Orang-orang mengenal Jimin sebagai anak rantau yang kabur dari rumah karena masalah keluarga.

Jimin membeli salah satu kabin di pinggiran pantai utara dan menjadikannya rumah selama bertahun-tahun. Kata Poseidon, Jimin harus belajar berbaur dengan manusia. Karena sedari kecil Jimin telah tinggal di istana Poseidon bersama saudara dan saudarinya.

Jimin juga cowok yang ramah, supel dan pandai bergaul. Apalagi dia suka menolong para nelayan sekitar. Gelar goodboy udah nempel ke dia sejak masih berusia 15 tahun.

Tetapi nampaknya semua orang telah ditipu.

Dibalik wajah imut Jimin itu tersimpan pribadi yang menjengkelkan. Jimin itu ibarat apa ya, diam-diam menghanyutkan. Diam-diam menusuk dari belakang.

Dan malam ini Jimin masih termenung didepan kabinnya. Ditemani Hisaㅡnymph laut sahabatnya sedari kecil. Gadis nymph itu duduk bersimpuh disebelah kaki Jimin, menekuk lututnya sembari memainkan ujung gaun putihnya yang basah.

Beberapa kali Hisa berusaha mengajak Jimin berbicara, tetapi cowok itu tidak ada bicara sedikitpun. Pikirannya tengah berkecamuk. Dia takut semua rencana yang ia susun selama beberapa bulan terakhir ini gagal.

Ini semua bermula ketika Jimin baru saja pulang dari istana Poseidon. Waktu itu Jimin hampir saja mau membuka pintu kabinnya jika tidak ada suara wanita yang memanggilnya.

Tidak jauh darinya. Ada seorang wanita yang berdiri dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding kabin. Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai salah satu dewi Yunani. Hecate, sang dewi Sihir dan Persimpangan.

Jimin heran, apa yang dilakukan seorang dewi Yunani di kabinnya ?

Hingga Jimin dibuat semakin ragu. Hecate menawarkan kekuatan, sebagai gantinya Jimin harus bersedia menjadi salah satu pionnya.

Saat itu, Jimin masih berusia remaja. Masih dalam fase labil dan mudah dipengaruhi. Apalagi Hecate menaruh charm speak disetiap kata-katanya, tentu saja Jimin tidak bisa menolak.

Sejak itulah Jimin mulai belajar segalanya tentang sihir. Pribadi Jimin yang polos dan bersih itu lama kelamaan mulai terpengaruh. Setiap tahunnya Jimin berhasil melewati ujian sihir yang diberikan Hecate dengan baik. Pujian demi pujian selalu ia dapatkan darinya dan itu benar-benar membuatnya semakin berambisi untuk menjadi penyihir terkuat didunia ini.

Tetapi dua tahun yang lalu, Jimin telah membuat kesalahan.

Ia menyihir pacarnya sendiri menjadi seekor paus biru, karena pacarnya itu hampir saja dilamar oleh cowok lain. Baginya, Ilhyunㅡnama pacarnya itu tidak ada yang boleh memilikinya. Ilhyun hanya milik Jimin seorang. Hingga Jimin dibutakan oleh nafsu dan merubah Ilhyun menjadi seekor paus.

Jimin menyesal ? Tentu saja. Cowok itu berkali-kali merutuki kebodohannya.

Tetapi nasi telah berubah menjadi lontong. Semua itu sudah terjadi. Sihir pengembalinya pun sangat sulit. Butuh beberapa tahun lagi untuknya mempelajari sihir itu.

Dan beberapa bulan yang lalu, Hecate kembali mendatanginya. Dewi itu kembali menawarkan bantuan untuk mengembalikan Ilhyun menjadi manusia lagi. Tetapi satu syarat lagi kembali diajukan. Jimin harus membantunya mendapatkan kedua belas darah berdasarkan zodiak pertahunnya sebagai salah satu syarat upacara Sabat.

Jimin awalnya mau menolak. Karena tahun-tahun kemarin, penyihir lainnya yang mencari darah-darah itu. Dia juga tidak tega membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Namun, imbalan yang akan Jimj  dapatkan benar-benar menggiurkan. Dia tidak perlu repot-repot belajar sihir pengembali itu selama bertahun-tahun. Dan akhirnya Jimin menerima tawaran itu.

Jimin mulai membunuh dan mengambil darah para pemuda itu dengan diam-diam. Tentu saja Jimin bermain bersih. Berminggu-minggu dia melakukan ini dengan apik dan rapi, sampai ketika seorang cowok yang ia tolong dulu datang ke perkampungan disini.

Jimin benar-benar tidak menyangka jika Jungkook akan datang.

Jimin mengira Jungkook hanya akan menjemput abang-abangnya yang dia tolong dulu. Jujur, Jimin sebenarnya akan mengembalikan Taehyung dan Namjoon setelah mereka benar-benar telah pulih.

Tetapi, Jungkook itu akhir-akhir ini malah mencari gara-gara. Cowok itu mulai mencari tahu penyebab kematian para pemuda kampung. Dan itu membuat Jimin menjadi uring-uringan. Masih ada beberapa darah lagi yang belum dia dapatkan, dan Jungkook malah makin mempersulitnya.

Jimin harus muter otak. Dia harus bisa mendapatkan kedua belas darah itu sebelum malam Sabat. Dan pikirannya tiba pada kedua tamunya yang tinggal dikabinnya. Jimin mulai mencari tahu, tanggal lahir Taehyung dan Namjoon. Dan kebetulan sekali itu adalah Capricon dan Virgo. Tinggal satu darah lagi, Libra. Sehingga Jimin memutuskan membunuh Bangchan sebagai korban terakhirnya.

"Hei, Park Jimin," senggolan itu membuyarkan Jimin dari lamunannya. Atensinya beralih pada kedua mata bening milik nymph laut itu yang tengah menatapnya khawatir.

"Apa ?"

"Kamu kenapa ?" Tanya Hisa.

"Aku nggak apa-apa,"

"Kamu bohong,"

Jimin terkekeh, "Aku nggak bohong Hisa. Udah malem, sana kembali temenin Ilhyun. Kasian dia sendirian," ucapnya dengan mengelus rambut Hisa yang lembut itu.

Hisa menghela napas, "Kapan-kapan harus cerita. Kalau enggak, Ilhyun aku culik," ancamnya. Gadis itu lalu berjalan menuju bibir pantai dengan langkah kaki yang sengaja dihentak-hentakkan. Dia kesal karena Jimin masih tidak mau memberitahunya.

"Belum saatnya Hisa. Dan kalo gue bilang, apa lo masih mau jadi sahabat gue hm ?" Lirih Jimin saat Hisa telah-telah melompat kedalam laut.





Cuki mengigit bibirnya sembari menatap cemas pada pintu kamar penginapan Jungkook. Dia selalu berharap kalo cowok blangsakan itu bakalan nongolin dirinya dari sana. Tetapi tidak, ini udah hampir sore dan Jungkook belum pulang sejak tadi malam mau ketemu Jimin.

Dari siang, Cuki juga udah memonitor perkampungan. Kali aja Jungkook nyempil disalah satu warung makan. Tetapi tetap nggak ada.

Cuki berusaha mencari tahu rumah Jimin dari penduduk sekitar. Namun tidak ada satupun dari mereka yang tahu. Mereka hanya mengenal Jimin sebagai seorang cowok yang suka datang ke pelabuhan. Tidak dengan identitasnya.

Ingin sekali Cuki pulang dan minjem Tata. Tapi mau ditaruh mana muka dia. Kemarin dia udah menyuruh Aira jangan deket-deket lagi ke Jungkook. Masa mau minta bantuan sih. Gengsi ah.

Akhirnya Cuki uring-uringan sendiri didalem penginapan.

"Juk, pulang kek. Gue khawatir tau," gumamnya.

Son of Zeus - JungkookWhere stories live. Discover now