Pandora Box

132 8 0
                                    

Votenya dulu yeoreobun :)

















"Lo gali yang sebelah situ," ucap Suga mengarahkan Namjoon yang hampir saja mau mematahkan pedangnya dengan mengadunya dengan batu.

"Iya-iya," Namjoon garuk-garuk kepala lalu beralih spot galiannya. Suga menggelengkan kepalanya setelah melihat kelakuan temannya itu.

Dibelakangnya ada Cuki yang ngos-ngosan setelah hampir lima jam menggali dengan belatinya.

"Tau gini bawa sekop aja dari rumah," gerutunya pelan. Mendengar itu, Hipermnestra menyunggingkan senyum, "Istirahat aja kalo capek,"

Cuki mendelik, "Gak. Gue nggak akan istirahat gitu aja." Ucapnya lalu kembali berdiri.

Terowongan ini tingginya hampir tiga meter. Semakin kedalam tanahnya semakin keras dan berbau tajam. Mau tak mau Cuki dan kedua demigod itu menutupi hidungnya sembari menggali. Sedangkan hipermnestra, ia dengan santainya mengarahkan kabut agar menembus pori-pori tanah lalu menariknya dengan cepat. Makan sebongkah tanah pun ambrol kebawah.

Cuki cukup iri dengan kemampuan wanita itu.

Namun semakin lama. Tanahnya semakin keras. Bahkan setelah dua puluh kali hantaman belati, tanah itu hanya berkurang tiga senti saja.

Cuki menggeram menahan amarah. Ia tidak punya waktu banyak lagi. Ia takut Jungkook kenapa-napa disana.

"Minggir kalian semua !" Teriak Cuki. Yang lain pun langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Cuki yang sudah mengambil kuda-kuda dari jarak jauh. Tampaknya ia akan menabrakkan dirinya ke dinding tanah itu.

"Gila lo mau nabrakin diri ??" Tanya Namjoon.

"Kalo bisa, kenapa enggak ?" Setelah itu cuki berlari secepat mungkin, namun setelah jaraknya tinggal dua meter lagi, ia mengubah dirinya menjadi angin padat yang berkecepatan tinggi.

BUUUMM !

Hantamannya pun membuat tanah bergetar hebat. Suga dan Namjoon hampir terhuyung kalo tidak cepat-cepat berpegangan satu sama lain.

"Gila bener tu cewek !" Pekik Namjoon.

BUMMM !!

BUUMMM !

Cuki menghantam dinding didepannya itu secara terus menerus. Tidak peduli dengan badannya yang mulai lebam kebiruan.

BUUMMMM !

Benturan ini lebih keras daripada yang terakhir. Namun ini bukan hantaman Cuki. Melainkan, sebuah lubang besar tercetak diujung terowongan. Mereka agak sedikit terbatuk karena debu dari atas yang ambruk ke dalam.

"Jadi ini kelakuan kalian ?"

Suara baritone rendah itu agak menggema di terowongan itu. Taehyung berdiri dengan gagahnya dan menatap ketiganya dengan tajam.

"Syall !!" Umpat namjoon dengan menonjok dinding tanah disebelahnya.

Mereka telah ketahuan.

"Taehyung !"

Samar-samar tapi jelas terdengar suara perempuan yang memanggilnya dari atas. Sesaat Taehyung menoleh keatas dan memberikan tanda oke kepada perempuan tadi, sebelum tanah diatasnya menutup tiba-tiba dalam tiga detik.

"Bener-bener pecundang. Kenapa nggak lewat pintu depan hm?" Taehyung tersenyum miring.

"Kampret siaa !"

Saat itu juga angin menderu keras. Cuki merubah dirinya menjadi tornado horizontal yang spiral lancip diujungnya. Dengan sekali sambar, Namjoon, Suga dan Hipermestra telah berada dalam pusarannya. Ia lalu melesat jauh keluar dari terowongan. Cuki tau. Medan itu nggak cocok untuk dirinya. Mau gaya perang kaya apapun, tetep aja dia berada dipihak yang lemah.

Son of Zeus - JungkookWhere stories live. Discover now