♦️Episode 6 - Speechless

47K 3.4K 52
                                    

✨✨✨

Kami selesai karaoke jam 11 malam dan ini bener-bener rekor baru untuk Adel, tapi kan kapan lagi yah bisa kayak gini, kebetulan besok gak ada mata kuliah alias libur jadi bisa rebahan sekalian.

Keluar dari ruang karaoke dan kami berjalan ke depan, tempat karaoke ini bersebelahan dengan cafe, jadi waktu keluar dari tempat karaoke akan langsung melihat teras cafe tersebut.

Betapa kagetnya kami waktu di hadapkan dengan perkumpulan para dosen yang sedang santai di cafe itu dan salah satunya ada mas Zidan, oh tuhan apakah umur Adel hanya sampai hari ini?.

Gue benar-benar gemetar dan bahkan tidak berani melihat kearah Zidan, Menelan ludah pun tidak bisa, dada Adel benar - benar sesak.

Meskipun Adel sadar kalau Zidan terus memperhatikan nya, dan sialnya salah satu dosen menyapa kami.

“Eh kalian anak fakultas xx kan?” tanya pak Ikhsan

“ Eeh iya pak” jawab Sandra dengan hati-hati.

“Iya soalnya bapak gak asing dengan wajah kalian, apalagi yang itu! (Menunjuk ke arah Adel) ya sudah kalian pulang yah sudah malam gak baik anak perempuan keluyuran malam-malam apalagi sama laki - laki, nanti orangtua kalian pada nyariin” ucap pak Ikhsan lagi.

“Iya pak, kami pamit dulu yah pak, permisi” jawab Ayu, dan kami semua menunduk sopan, bahkan Akbar, Riko dan Dimas juga ikutan.

“Ya sudah kalian hati-hati, ingat pulang kerumah” ucap pak Abdul.

“ Iya pak” kami semua menjawab dengan kompak, dan gue tetap tidak berani menatap kearah mas Zidan.

“Aneh-aneh saja yah tingkah laku anak zaman sekarang, pacaran berpasang-pasangan, bahkan sampai jam 11 malam, terus ngapain di dalam tempat karaoke, duh rusak sudaah generasi anak zaman sekarang, kasihan orangtua nya pada susah payah nyekolahin mereka, tapi mereka enak-enakkan pacaran” ucap pak Marko dihadapan para dosen, bahkan semua dosen disana sangat setuju dengan pendapat pak Marko, hanya pak Zidan yang masih diam.

Pak Zidan berdiri dari tempat duduknya "Saya duluan yah pak, masih ada pekerjaan di cafe soalnya, nanti biar saya saja yang bayar ini"

"Oh ya sudah, hati - hati pak Zidan dan terimakasih banyak sudah bersedia datang dan mengobrol dengan para orangtua seperti kami ini" ucap pak Abdul sambil berdiri dan bersalaman dengan pak Zidan.

"Iya terimakasih juga pak sudah mengajak saya, sekali lagi saya permisi" Pak Zidan langsung pergi dari cafe tersebut.

✨✨✨

Adel langsung buru - buru ke parkiran, kebetulan Sandra dan Ayu ikut pulang bersama Riko, jadi hanya tinggal Adel, tapi waktu ingin membuka pintu mobil ada suara whatsapp dan Adel angsung membukanya.

( Mas Zidan Kanebo )

Tunggu di parkiran!

Oh Tuhan aku tidak ingin mati muda apalagi dalam keadaan janda perawan huaaaa.....

                                         ( Iya mas )

Hanya itu balasan Adel dan jujur saja Adel sangat takut dan gemetar, sambil berdiri di dekat mobil, Adel terus berdoa agar selamat malam ini.

Adel melihat ada seseorang yang mendekati nya kemudian  "Masuk ke mobil saya!" Ya itu adalah mas Zidan.

Adel menatapnya dengan keringat dingin "Tapi mobil Adel gimana mas?".

"Kalau saya bilang masuk ya masuk, jangan banyak tanya! Itu juga mobil saya! jadi biar itu jadi urusan saya!"

 Astaga rasanya Adel ingin menangis, iia benar - benar takut, huaaa ibu ayah tolong anakmu yang cantik ini.

Dengan perlahan Adel berjalan ke arah mobil Zidan, memakai seat belt dengan hati - hati, jujur saja jantung Adel rasanya ingin lepas.

Zidan mengendarai mobilnya dengan sangat cepet, Adel saja sampai berpegangan, oh Tuhan Adel masih ingin hidup dan merasakan kebahagiaan.

✨✨✨


Hampir 20 menit kami di perjalanan, dan akhirnya sampai juga di rumah, Adel langsung buru - buru ingin masuk ke kamar nya tapi suara Zidan menghentikan langkah Adel.

Dengan suara yang santai tapi menusuk "Siapa yang suruh kamu masuk!!!"

Adel langsung berhenti bahkan menahan nafas, ini benar- benar gila, tanganku berkeringat dan yang pasti wajahku benar - benar pucat.













Terimakasih dan jangan lupa klik bintang + spam koment yah 💕

Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)Where stories live. Discover now