Hanya cerita ringan dan tak suka menye menye...
Adelia hanya Mahasiswi biasa yang terkenal dengan kecantikannya, tapi siapa sangka kalau ia sudah menikah.
Memiliki suami sekaligus Dosennya di Kampus, yang sangat tegas dan tentu banyak duitnya.
"Ayo...
Pukul 12:30 seminar telah selesai, teman - teman Adel berpamitan lebih dulu, biasa bucin.
"Kayak nya ada yang gak beres ini" Adel membereskan barang - barangan nya dan bergegas pergi ke Toilet.
"Duhh bener kan! Mana gak bawa pembalut!"
Adel berusaha menghubungi teman - temannya tapi tidak ada yang merespon, akhirnya dengan terpaksa Adel menghubungi suami nya.
Tidak butuh waktu lama, Zidan langsung mengangkat panggilan dari Adel.
"Hallo mas"
"Hmm, kenapa"
"Ini mas, anuu, itu a-apa" Adel bingung harus mengatangan nya seperti apa karna ia malu.
"Kamu kenapa sih? Perlu sesuatu?"
"Itu mas, kamu lagi di mana?"
"Masih, diruangan, kamu kenapa sih?"
"Mas mau yah beliin Adel pembalut, soalnya Adel datang bulan dan gak bawa pembalut, mana tembus lagi hiksss"
"Hmm kamu kebiasaan, ya sudah tunggu di situ, toilet lantai berapa?"
"Jangan lama - lama mas, lantai 3"
"Iya".
✨✨✨
Menunggu sekitar 20 menit, dan Zidan langsung menghubungi Adel agar keluar menemuinnya.
"Mas, sini!" Panggil Adel yang kepala nya ia keluarkan sedikit.
"Nih, abis itu ke ruangan mas, buat makan siang"
"Oke" Adel langsung menutup pintu Toilet. Ketika hendak membuka Paperbag pemberian Zidan, Adel terkejut bagaimana tidak, bukan hanya pembalut tapi juga celana dalam berwarna biru langit dan ada renda di belakang nya.
Oh ya Tuhan mau ditaruh dimana muka Adel. Dengan cepat Adel langsung memakai nya dan cepat - cepat keruangan Zidan.
Tanpa mengetuk pintu Adel langsung menerobos masuk.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Style Adel hari ini)
"Mas apa - apaan sih"
"Maksud kamu apa, dateng kok marah - marah"
"Iya maksud mas apa beliin aku celana dalam, mana ada rendanya lagi, norak!"
"Tadi kan kata kamu tembus ya udah mas inisiatif dong"
"Iya juga yah"
"Nih makan jangan bawel, pusing kepala mas, tapi pas kan ukurannya"
*Pletakkk*
"Awww Adel kamu apa - apaan sih"
"Yaa mas sih ngomong nya begitu, mending mas diem deh"
"Del del, kamu gak datang bulan aja udah bawel, apalagi ditambah datang bulan"
Adel tidak memperdulikan perkataan Zidan, ia hanya fokus dengan makanan yang ia santap, karena makanan ini sangat enak apalagi kalau gratis.....
